Suara.com - PDI Perjuangan atau PDIP masih menggelar rangkaian acara HUT ke-50 salah satunya dengan menggelar senam Indonesia Cinta Tanah Air hingga penanaman pohon di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023) pagi.
Menariknya, dalam acara itu Gubernur Jawa Barat yang baru saja menjadi kader Partai Golkar yakni Ridwan Kamil tampak turut serta hadir.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, tampak PDIP diwakili oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto serta jajaran pengurus DPD PDIP Jawa Barat, hingga sejumlah Anggota DPR RI fraksi PDIP.
Terlihat dalam acara yang diawali dengan senam Si Cita PDIP ini diikuti ribuan kader hingga masyarakat yang kompak dengan baju merahnya.
Baca Juga: Susul Ridwan Kamil Gabung Partai Golkar, Rian Ernest Bakal Ungkap Alasannya
Sejumlah tamu VIP pun terlihat menghadiri acara ini, salah satunya terlihat yakni Ridwan Kamil. Lelaki yang akrab disapa Kang Emil terlihat menarik lantaran turut serta dalam acara dengan memakai baju berwarna khas PDIP yakni merah.
Emil tampak asyik bahkan mengikuti senam dengan Hasto dan jajaran kader PDIP lainya.
Tak hanya Emil, tampak dalam kesempatan ini juga ada eks Kapolda Metro Jaya yang kekinian menjadi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule turut serta dalam acara. Iwan juga tampak mengenakan baju berwarna merah.
Hingga berita ini ditulis belum ada komentar lebih jauh soal kehadiran Ridwan Kamil dalam acara PDIP tersebut. Kekinian acara masih berlangsung.
Emil Golkar
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membeberkan alasannya memilih bergabung dengan Partai Golkar. Setidaknya pria yang akrab disapa Emil tersebut menyebutkan tiga poin utama yang menjadi alasan.
Alasan pertama, Emil menyebut Golkar sangat kuat sebagai partai tengah. Sehingga dirinya tertarik untuk bergabung.
"Kenapa partai Golkar? Yang pertama partai Golkar itu sangat kuat sebagai simbol partai tengah, partai yang pancasilais, partai yang terbuka sehingga ini yang menjadi sebuah minat saya," kata Emil di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023).
Kemudian, Emil menyampaikan, alasan kedua yakni karena Golkar dianggap sebagai institusi sangat terhormat.
"Sehingga besar kecilnya, maju mundurnya memang dari individu-individunya. Maka juga individu-individu ini berkualitas maka yang diuntungkan adalah Indonesia. Karena partai politik mengambil keputusan-keputusan yang menyangkut hajat hidup kita," tuturnya.
Lebih lanjut, untuk yang ketiga, Emil menyebut punya komunikasi yang dekat dengan Ketum Golkar Airlangga.
"Waktu saya kena musibah, beliau hadir lebih dari sekali, menyampaikan simpati. Bagi saya, itu kemanusiawian, kehumanisan Pak Airlangga. Itu sangat saya apresiasi," tuturnya.