Fakta dan Kronologi Kapolres Manggarai Barat Aniaya Brutal Anggota, 'Cuma Salah Paham'

Jum'at, 27 Januari 2023 | 19:37 WIB
Fakta dan Kronologi Kapolres Manggarai Barat Aniaya Brutal Anggota, 'Cuma Salah Paham'
Ilustrasi penganiayaan. (Unsplash/Ari Spada)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolres Manggarai Barat, AKBP Felli Hermanto dilaporkan menganiaya anggotanya yang bernama Bripka Samsul Risal. Bripka Samsul Risal mengaku dianiaya hingga babak belur oleh atasannya tersebut.

Risal sampai harus dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo akibat penganiayaan yang dilakukan oleh AKBP Felli Hermanto.

Namun, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Johni Asadoma mendorong masalah tersebut untuk dilesaikan secara kekeluargan.

Berikut fakta-fakta Kapolres Manggarai Barat yang aniaya anggotanya, tetapi berakhir damai secara kekeluargaan.

Baca Juga: Dipukul hingga Ditendang di Pos Jaga, Bripka RS Masuk Rumah Sakit Gegara Dianiaya Kapolres Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto

Kronologi Kejadian

Penganiayaan tersebut dilakukan di pos jaga Polres Manggarai Barat sekitar jam 09.00 WITA. Adapun penyebabnya diduga karena masalah keran air.

Tidak hanya Risal, disebut ada enam orang anggota polisi lainnya di pos jaga yang juga dipukul oleh Kapolres. Namun, yang lain kondisinya tidak separah yang dialami Risal.

Risal mengaku tiga kali dihajar oleh Kapolres hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo. Dari pengakuannya, ia pertama dipukul di bagian rahang kanan, kedua ditendang di dada kiri, dan terakhir dipukul di bagian mulut.

Rian mendapatkan pukulan pertama setelah ajudan Kapolres menanyakan kepadanya siapa orang yang membuka keran air. Namun, tidak berselang lama, Felli pun muncul memukul rahang kanannya.

Baca Juga: Geger Kapolres Manggarai Barat Aniaya Anak Buah Hingga Opname Di Rumah Sakit, Polda NTT Turun Tangan

Felli datang dari rumah dinasnya yang hanya dipisahkan oleh tembok pembatas dengan pos jaga Polres. Antara rumah Dinas dan Pos jaga tersebut, terdapat sebuah pintu kecil.

Felli juga diketahui mengenakan seragam pada saat memukul Risal. Hanya saja bajunya dalam kondisi terbuka, dan cuma bagian kiri yang sudah dimasukkan ke dalam lengannya.

Setelah memukul Risal, Felli kemudian masuk ke rumahnya. Tidak berselang lama, Felli kembali ke Pos Jaga dan menendang lagi Risal di bagian dada kiri dan memukulnya di bagian mulut.

Saat itu, Felli sudah dalam keadaan berseragam lengkap. Risal pun langsung jatuh tersungkur saat mendapatkan tendangan dan juga pukulan tersebut.

Dilarikan ke rumah sakit

Setelah kejadian tersebut, Risal berniat untuk langsung membuat Laporan Polisi ke Polres Manggarai Barat. Namun, kondisi kesehatannya pada saat itu tidak memungkinkan untuk membuat Laporan Polisi (LP).

Risal langsung dilarikan ke RS Siloam untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Ia kemudian mengaku sudah melakukan visum dan berencana membuat laporan polisi setelah keluar dari Rumah Sakit.

Minta masalah diselesaikan secara kekeluargaan

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Johni Asadoma mendorong masalah tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

Johni menyarankan Felli dan juga Risal untuk menyelesaikan masalahnya secara kekeluargaan. Terlebih ada kegiatan Asean Summit di Labuan Bajo yang membutuhkan solidaritas dari seluruh anggota Polri.

Johni menegaskan bahwa ia akan menyelidiki lebih lanjut alasan penganiayaan tersebut. Namun, menurutnya, peristiwa itu hanyalah salah paham antara atasan dan bawahan yang biasa terjadi.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI