Suara.com - Jaksa penuntut umum (JPU) menyatakan setidaknya ada tiga poin memberatkan bagi terdakwa eks Kaden A Paminal Polri Agus Nurpatria Adi Purnama yang dituntut tiga tahun penjara di kasus obstruction of justice kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Adapun poin memberatkan yang pertama adalah Agus selalu perwira polisi sepatutnya tidak melalukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum.
"Terdakwa selaku perwira tidak sepantasnya melakukan hal yang bertentangan dengan kedudukannya dan kewajibannya yang bertindak ketentuan Undang-Undang dalam mengungkap hilangnya nyawa korban," ucap jaksa di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2023).
Kedua, jaksa menilai perbuatan Agus memerintahkan mantan Kasubnit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri Irfan Widyanto mengambil DVR CCTV kompleks Ferdy Sambp tanpa ada surat perintah.
"Padahal terdakwa mengetahui pasti semua tindakan hukum yang dilakukan harus ada surat perintah yang sah," ungkap jaksa.
Selain itu, jaksa juga menyebut tindakan Agus tersebut telah mencoreng nama baik institusi Polri.
"Perbuatan terdakwa telah mencoreng institusi Polri," imbuhnya.
Di sisi lain, jaksa mengatakan hanya ada poin meringankan di tuntutan tiga tahun penjara Agus yakni terdakwa sudah mengabdi di atas 20 tahun sebagai polisi dan belum pernah melakukan perbuatan tercela sebelumnya dan bersikap sopan sepanjang persidangan.
Dituntut 3 Tahun Penjara