Suara.com - Pembobolan rekening nasabah BCA sebesar Rp 320 juta oleh pelaku masih menjadi perbincangan. Aktor utama kejahatan itu, Mohammad Thoha mengakui beberapa hal dalam sidang pemeriksaan terdakwa kasus pembobolan rekening BCA di Pengadilan Negeri Surabaya.
Simak fakta-fakta sosok Thoha pelaku pembobolan rekening BCA yang bukan merupakan orang baru bagi korbannya.
1. Hubungan dengan Korban
Hubungan antara Mohammad Thoha dengan Muin Zachry, korban pembobolan rekening, adalah penghuni dan pemilik kos-kosan.
Keduanya tinggal di Jalan Semarang Nomor 97, Surabaya, Jawa Timur. Selama 10 hari kos, Thoha mengetahui bahwa kakek berusia 79 tahun itu memiliki uang ratusan juta hasil penjualan rumah.
2. Mengajak Korban Buka Bisnis dan Pekerjaan Pelaku
Baca Juga: Pedagang Burung di Jatim Bingung Rekening Diblokir KPK, Ali Fikri Bakal Koordinasi dengan Bank BCA
Mohammad Thoha selaku terdakwa mengaku sempat diajak berbisnis oleh Muin Zachry selaku pemilik rekening. Namun, Muin membantahnya melalui penasihat hukumnya.
Justru Thoha yang mengajak berbisnis padahal ia adalah seorang pengangguran yang tinggal di kos Muin. Bisnis yang ingin dibuka pada saat itu adalah bisnis jual beli barang.
3. Taktik Membobol
Setelah 10 hari tinggal, Thoha mengetahui bapak kosnya memiliki uang sebanyak itu ketika Muin membuka m-banking. Thoha pun berniat mencurinya.
Sehari sebelum kejadian, Thoha telah mengunjungi kantor BCA untuk memesan uang itu. Thoha mengajak Setu pada Kamis (4/08/2022) untuk mengambil slip penarikan uang.
Baca Juga: Bingungnya Penjual Burung Pamekasan, Rekening BCA-nya Tiba-tiba Diblokir KPK
Thoha mengetahui cara melakukan penarikan uang dalam jumlah besar melalui internet. Ketika korban pergi ke masjid untuk salat Jumat, Thoha pun beraksi dan kamar Muin tidak terkunci. Ia pun berhasil mencuri semua yang ia butuhkan.
Kepada Setu, Thoha mengaku Muin adalah orang tuanya. Thoha pun meminta tolong agar Setu mengambil dana di BCA Cabang Indrapura, Surabaya karena Muin sedang sakit.
Jika berhasil menarik uang, Thoha pun menjanjikan akan memberi handphone miliknya kepada Setu sang tukang becak. Kemudian, Thoha juga meminta Setu meniru tanda tangan korban.
Kemudian, Thoha menelpon Setu dan janjian di PGS. Keduanya berangkat bersama di kantor cabang utama di Jalan Indrapura, Surabaya. Thoha juga menyiapkan peci yang mirip dengan yang digunakan Muin agar penyamarannya semakin sempurna.
Setelah berhasil, Thoha memberi Setu Rp5 juta kemudian Thoha melarikan diri sampai Bandung, Jawa Barat. Ia pun berhasil mengambil Rp320 juta.
4. Belajar 3 Hari
Thoha mengaku belajar selama 3 hari untuk membobol rekening nasabah BCA tersebut. Setelah mempelajari caranya selama 3 hari yang berupa pemalsuan tanda tangan, mereka pun melancarkan aksinya.
5. Alasan Membobol
Alasan Thoha melakukan pembobolan terhadap rekening Muin pun terungkap. Uang itu digunakannya untuk membayar biaya pendidikan anaknya di pesantren, melunasi hutang, main judi, dan beli smartphone.
Smartphone yang dibelinya yakni iPhone Pro 13, dan Vivo A57. Smartphone itu diberikan kepada pacarnya yang ada di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Setelah itu, uang itu sisa Rp48 juta dan disita sebagai barang bukti.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma