Suara.com - Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta telah melimpahkan berkas perkara Irjen Pol Teddy Minahasa, tersangka kasus pengedaran sabu ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat, pada Rabu (25/1/2023).
Asisten Tindak Pidana Umum Kejati DKI Jakarta, Anang Supriatna, memastikan jaksa penuntut umum (JPU) juga telah siap membacakan surat dakwaannya pada sidang perdana.
“Tim jaksa penuntut sudah siap dengan surat dakwaannya," kata Anang kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).
Selain Teddy, kata Anang, berkas enam tersangka lainnya juga telah diserahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Mereka yakni eks Kapolres Buktitinggi, AKBP Doddy Prawiranegara, Kompol Kasranto, Aiptu Janto P Situmorang, Linda Pujiastuti, Muhammad Nasir dan Syamsul Maarif.
Baca Juga: Nekat Lompat dari Lantai 2 Rumah saat Digerebek Polisi, Tarmizi Sindikat Bandar Sabu 149 Kg Ditembak
Kejaksaan kata dia, telah menyiapkan 12 JPU untuk menangani perkara ini.
Berdasar laman website resmi Pengadilan Negeri Jakarta Barat sidang perdana Teddy rencananya akan digelar pada Kamis (2/2/2023) pekan depan. Sidang perdana tersebut beragendakan pembacaan dakwaan.
Tilep Barang Bukti Sabu
Sebelumnya Teddy ditetapkan sebagai tersangka oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya bersama empat anggota polisi lainnya. Teddy diduga sebagai pengendali pengedaran 5 kilogram sabu yang diambil dari 41,4 kilogram barang bukti pengungkapan kasus di Polres Buktittinggi.
Empat anggota polisi lainnya yang ditetapkan tersangka yakni anggota Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat Aipda AD, Kapolsek Kalibaru Polres Pelabuhan Tanjung Priok Kompol KS, anggota Polres Pelabuhan Tanjung Priok Aiptu J, dan mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Doddy Prawiranegara.
Baca Juga: 115 Kilogram Sabu Dikemas Bungkus Teh Taiwan Ternama Diamankan di Palembang
Selain mereka, ada enam tersangka lainnya dari masyarakat sipil. Keenam tersangka tersebut di antaranya HE, AR, L alias Linda, A, AW, dan DG.
Teddy dan 10 tersangka lainnya itu telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Barat untuk selanjutnya diadili dalam persidangan. Mereka dijerat Pasal 114 Ayat 3 Subsider Pasal 112 Ayat 2 Juncto Pasal 132 Ayat 1 Juncto Pasal 55 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Mereka terancam hukuman maksimal pidana mati.