Suara.com - Apakah kalian sudah tahu niat puasa ganti Ramadhan beserta tata caranya? Puasa bulan Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan.
Namun dalam melaksanakan ibadah-ibadah yang telah ditentukan oleh Allah SWT, Allah SWT memberikan keringanan kepada wanita hamil dan menyusui dalam hal puasa Ramadhan.
Bagi wanita hamil diperbolehkan untuk tidak berpuasa jika wanita hamil tersebut khawatir jika ia berpuasa akan memberatkan bagi pertumbuhan janin dalam kandungannya. Wanita yang sedang menyusui juga diperbolehkan tidak berpuasa apabila ia khawatir air susunya keluar sedikit maka akan berpengaruh pada perkembangan anaknya.
Selain dari itu, beberapa golongan diperbolehkan tidak puasa Ramadhan. Meskipun diperbolehkan tidak puasa, namun Islam tetap memerintahkan untuk mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan selepas bulan Ramadhan. Oleh karena itu, niat puasa ganti Ramadhan perlu diketahui.
Baca Juga: Apakah Boleh Puasa Rajab 2023 Selang Seling? Ikuti Petunjuk Rasulullah SAW Ini
Niat Puasa Ganti Ramadhan
Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai niat puasa ganti Ramadhan, beserta tata caranya.
Niat puasa ganti Ramadhan dibaca saat akan mengganti puasa yang tertinggal. Berikut ini adalah bacaan niat puasa membayar hutang puasa Ramadhan:
"Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillahi ta‘ala", yang artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT".
Membayar atau mengganti puasa Ramadhan wajib hukumnya, hal ini sesuai dengan surat Al Baqarah ayat 185.
Baca Juga: Hukum Puasa Qadha dan Tata Caranya Menurut Ulama
"Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain", (QS Al Baqarah: 185).
Oleh karena itu, niat puasa ganti Ramadhan ini memang perlu diketahui. Jika memiliki hutang puasa Ramadhan, sebaiknya kamu segera untuk menggantinya ya!
Cara membayar atau mengganti puasa Ramadhan boleh dilakukan kapan saja. Namun, niat puasa ganti Ramadhan tetap dilafalkan saat malam harinya.
Perlu dijadikan catatan, bahwa makruh hukumnya jika mendahulukan puasa sunnah daripada puasa ganti ramadhan (qadha). Cara qadha puasa Ramadhan dengan mendahulukan puasa sunnah di sini, misalnya puasa Senin dan Kamis, puasa Syawal, Ayyamul Bidh, Tasu'a, Asyura, Daud, dan lainnya.
Dan tidak ada satupun dalil yang menyatakan bahwa puasa qadha harus dilaksanakan secara berurutan.
"Qadha (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya secara terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan", (HR Daruquthni).
Itulah bacaan niat puasa ganti Ramadhan beserta tata caranya.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama