Suara.com - Nasib nahas menimpa seorang mahasiswa asal Zambia. Ia tewas usai ikut berperang untuk Rusia di Ukraina, ia sudah dipulangkan ke negara asalnya untuk dimakamkan.
Menyitat laman VOA, ratusan orang pada Selasa (24/1/2023) waktu setempat, menghadiri upacara pemakaman seorang mahasiswa Zambia di Lusaka yang tewas bertempur untuk Rusia di Ukraina. Sementara itu, Tanzania mengonfirmasi kematian mahasiswa lain yang juga direkrut di penjara Rusia untuk berperang di Ukraina.
Anggota keluarga menangis ketika mereka melewati peti mati Lemekani Nyirenda di Gereja Baptis Lusaka, di mana laki-laki berusia 23 tahun itu menjadi seorang anggota jemaatnya sebelum pindah ke Rusia untuk belajar mengenai teknik nuklir.
Nyirenda direkrut oleh tentara bayaran Rusia, Grup Wagner, pada tahun lalu dan dikirim untuk berperang di Ukraina. Ia direkrut saat menjalani hukuman penjara selama sembilan setengah tahun karena pelanggaran narkoba.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, 2 Warga Inggris Tewas Jadi Korban Perang Di Ukraina
Kematiannya pada bulan September memicu pertikaian diplomatik, ketika Zambia menuntut penjelasan mendesak dari Kremlin.
Sementara itu Tanzania padaSelasa juga mengonfirmasi bahwa mahasiswa lain, Nemes Tarimo, juga tewas dalam perang di Ukraina setelah direkrut di penjara oleh Wagner.
"Ketika Tarimo menjalani hukuman penjara, ia diberi kesempatan untuk bergabung dengan kelompok tentara bayaran Rusia Wagner dan dijanjikan akan dibebaskan setelah perang," kata Menteri Luar Negeri Tanzania, Stergomena Tax.
"Tarimo setuju, dan ia dibawa ke Ukraina di mana ia tewas pada 24 Oktober."
Dalam beberapa bulan terakhir,sejumlah pria telah direkrut dari penjara Rusia untuk berjuang di garis depan di Ukraina dengan janji pengurangan hukuman dan bayaran yang menarik.
Baca Juga: Kroni Putin Sebut Pengiriman Senjata ke Ukraina Bakal Seret Dunia ke Dalam Perang yang Mengerikan
Tarimo, yang telah belajar di Rusia sejak 2020, ditangkap pada Maret 2022 dan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara karena alasan yang dirahasiakan.
"Itu adalah sesuatu yang ilegal bagi warga negara Tanzania untuk bergabung dengan tentara asing mana pun," tambah menteri luar negeri Tax.
Pada Selasa, ayah Nyirenda memberikan penghormatan kepada putranya, dengan mengatakan bahwa ia adalah seorang pekerja keras yang membantu mendirikan bisnis sarang lebah untuk keluarganya. (Sumber: VOA)