Sederet Fakta Islam di Swedia, Ternyata Agama Resmi Kedua, Kenapa Bisa Terjadi Pembakaran Al-Quran?

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 25 Januari 2023 | 12:08 WIB
Sederet Fakta Islam di Swedia, Ternyata Agama Resmi Kedua, Kenapa Bisa Terjadi Pembakaran Al-Quran?
Ilustrasi Swedia (pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berita pembakaran Al-Quran di Swedia menggemparkan dunia. Hal ini juga membuat fakta Islam di Swedia menjadi perhatian warga muslim di seluruh penjuru negeri.

Benarkah Islam di Swedia mengalami diskriminasi? Apakah Islam sudah menjadi agama resmi di Swedia atau belum? Banyak sekali pertanyaan jadi bermunculan dipicu oleh peristiwa pembakaran Al Quran tersebut. 

Berkaitan dengan hal itu, mari kita cari tahu fakta Islam di Swedia. Supaya kita bisa mengenali situasinya dengan lebih jelas. 

1. Agama resmi kedua di Swedia 

Baca Juga: Geram Kasus Pembakaran Al-Quran, Khamzat Chimaev Sebut Rasmus Paludan Teroris

Berdasarkan berbagai sumber, Islam telah menjadi agama resmi kedua di Swedia setelah Kristen. Akan tetapi, banyak warga Swedia dan Eropa pada umumnya masih mengalami Islamofobia.

Bahkan terjadi gerakan demonstrasi untuk memprotes penyebaran islam di Swedia. Seperti misalnya yang dilakukan oleh Partai Garis Keras Denmark Rasmus Paludan yang telah melakukan pembakaran Al Quran di seluruh Swedia. 

2. Umat Islam di Swedia berjuang untuk hak-hak mereka

Umat Islam di Swedia sejauh ini terus berjuang untuk mengubah undang-undang Swedia. Mereka ingin ada larangan penghinaan terhadap agama Islam termasuk pembakaran kitab suci, termasuk Al Kitab dan kitab suci Yahudi.

Tidak hanya memperjuangkan hak-hak mereka, bahkan umat Islam juga berharap tidak ada penghinaan terhadap agama-agama minoritas lain di Swedia. 

Baca Juga: Buntut Panjang Aksi Pembakaran Al-Quran, Erdogan Ogah Dukung Swedia Gabung NATO

3. Masjid diizinkan untuk adzan

Sebelum kejadian pembakaran Al Quran, keberadaan umat Islam seakan sudah mendapatkan angin segar ketika kepolisian memberikan izin kepada masjid untuk mengumandangkan adzan. Akan tetapi, izin adzan tersebut menuai kontroversi. 

Sebuah perusahaan riset sosial SIFO melakukan jajak pendapat dan memperoleh 60 persen responden mengatakan ingin adzan dilarang di masjid-masjid di Swedia. Sehingga akhirnya, masjid mendapatkan izin melakukan adzan tidak lebih dari tiga menit dan 45 detik. Selain itu pengeras suara tidak boleh melebihi volume tertentu agar ketertiban sosial tetap terjaga. 

4. Populasi Islam di Swedia capai 4,5 juta jiwa

Pew Research Center memperoleh hasil riset yang menyatakan populasi umat Islam di Swedia sudah hampir sepertiga populasi negeri itu. Jumlah totalnya belum diketahui secara pasti, tapi diperkirakan berdasarkan hasil survei sudah mencapai 4,5 juta jiwa atau sekitar 30 persen dari total populasi negeri.

Demikian itu fakta Islam di Swedia yang dapat dirangkum sejauh ini. Semoga kejadian pembakaran Al Quran tidak terulang kembali. 

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI