Suara.com - Misi dagang Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan ke Arab Saudi mendulang sukses besar. Zulhas, sapaan akrabnya, berhasil membawa pulang kerja sama bernilai lebih dari Rp2,3 triliun.
Bukan hanya itu, hubungan dagang Indonesia-Arab Saudi juga semakin erat. Mendag Arab Saudi, Dr Majid bin Abdullah Al-Qasabi, berjanji akan memperbaiki dan meningkatkan kerja sama dagang Saudi dengan Indonesia. Termasuk, segera menandatangani Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Hal itu tak lepas dari persahabatan antara Mendag Zulhas dan Majid. Gaya Zulhas yang lebih akrab dan bersahabat berhasil membangun relasi yang sangat baik dengan para petinggi, bangsawan, dan menteri Arab Saudi.
Pada Minggu (22/1/2023), Zulhas bahkan menjadi pejabat setingkat menteri pertama yang mengunjungi kawasan Al-Ula. Ini adalah kawasan unggulan yang menjadi prioritas Pangeran Muhammad bin Salman alias MBS untuk visi baru Arab Saudi ke depan.
Baca Juga: Debut Cristiano Ronaldo di Al Nassr: Rating Buruk dan Jauh dari Harapan
Tak tanggung-tanggung, Mendag Majid bahkan menyetir sendiri mobilnya dari Airport Alula ke tempat pertemuan di dataran tinggi pegunungan yang perjalanannya berkelak-kelok sekitar 15 menit untuk mengantar Zulhas dan rombongan.
“Menteri Zulkifli sudah saya anggap sebagai saudara sendiri. Saya antar langsung ke Al-Ula. Insya Allah hubungan Saudi dan Indonesia ke depan semakin baik dan erat,” kata Mendag Majid dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Selasa (24/1/2023).
Kata-kata dari Mendag Majid itu terucap setibanya di Al Ula, sebuah kota dagang kuno yang merupakan bagian dari Provinsi Madinah. Tempat ini memiliki waktu tempuh sekitar 4 jam dari Masjid Nabawi. Di sana delegasi Indonesia dan Arab Saudi melakukan perbincangan bilateral untuk meningkatkan nilai perdagangan masing-masing negara.
Zulhas pun merasa terhormat diperlakukan secara istimewa oleh Mendag Majid. Malam harinya ia dijamu khusus oleh Mendag Majid di Diryah Historical District, Riyadh. Perjalanan Madinah-Riyadh ditempuh selama 55 menit menggunakan jet pribadi milik Majid.
Hubungan istimewa antara Majid dan Zulhas bukan hanya menjadi kabar baik bagi kedua pihak, tetapi memberi dampak kepada perdagangan kedua negara.
Baca Juga: Debut Standar Cristiano Ronaldo Bareng Al Nassr di Laga Resmi, Dapat Rating Rendah
Melihat hubungan dekat keduanya, Gulf Cooperation Council (GCC) dan kamar dagang Saudi memberikan respons positif. Kelompok enam negara Teluk itu berjanji akan menyelesaikan berbagai hambatan dagang yang selama ini terjadi antara Saudi dan Indonesia.
Mendag Majid merupakan pejabat penting di Kerajaan Arab Saudi saat ini. Majid adalah ring satu putera mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran MBS. Majid sudah bekerja kepada MBS selama lebih dari 11 tahun.
Ia merupakan bangsawan Arab baik dari jalur keluarga orangtua maupun istrinya. Saat ini, Majid merupakan salah satu dari sedikit menteri Saudi yang diperkenankan merangkap jabatan. Posisinya sangat berpengaruh di pemerintahan Pangeran MBS.
Mendapatkan kunjungan dari Mendag Zulhas, Majid berjanji akan memperbaiki dan meningkatkan hubungan dagang dengan Indonesia. “Saya pastikan ke depan akan lebih baik. Kami tidak akan bermalas-malasan lagi. Kami akan mengubah total hubungan dagang Saudi-Indonesia, menjadi salah satu negara prioritas bagi Saudi, sesuai perintah Pangeran MBS,” ucap Majid seraya meneguhkan janjinya.
Pada periode Januari-November 2022, perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi tercatat sebesar 7 miliar dolar AS, setara Rp105,2 triliun. Angka itu naik 45,42 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 4,82 miliar dolar AS.
Pada Januari-November 2022, ekspor Indonesia ke Arab Saudi tercatat sebesar 1,84 miliar dolar AS yang terdiri atas ekspor migas sebesar 200 ribu dolar AS dan sisanya merupakan ekspor nonmigas yang naik lebih dari 50 persen.
“Nilai ekspor ini belum setahun penuh di 2022, ada kemungkinan bisa tumbuh hingga 2 milar dolar AS,” kata Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah, Muhammad Rivai Abbas.
Menurutnya, dampak misi dagang Mendag ke Arab Saudi, adalah mencairnya komunikasi bilateral bidang ekonomi dan perdagangan. Sejauh ini, jelas dia, peningkatan perdagangan Indonesia-Arab Saudi terbilang cukup lambat.
“Masing-masing pihak enggan berkomunikasi. Ada keengganan atau malas dari masing-masing pihak untuk berkomunikasi intens pada high level atau komunikasi tingkat tinggi antar menteri,” ungkap Rivai.
Sekarang, Mendag Indonesia dan Mendag Arab Saudi sudah bersama-sama, semakin terbuka dan makin proaktif memulai kerja sama perdagangan. “Karena itu, kunjungan ini menjadi ice breaking terhadap hubungan perdagangan kedua negara,” ujarnya.
Ia menyaksikan Mendag Zulhas diterima secara baik oleh Mendag Arab Saudi. Mendag sukses mencairkan suasana dan komunikasi bilateral khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
“Cair banget, luar biasa waktu pertemuan mereka berdua. Itu pertemuan antara dua sahabat gitu lah,” tuturnya.
Karena itu, ke depan, sambung dia, ada optimisme bahwa perjanjian dagang antara Indonesia dengan Arab Saudi yang sudah ditandangani diharapkan segera terealisasi. “Mudah-mudahan,” ucap Rivai penuh harap.
Dengan demikian, misi dagang Saudi yang dipimpin langsung Mendag Zulhas ini juga dianggap sukses bukan hanya karena membukukan kerjasama bernilai besar, tetapi sekaligus menjadi babak baru hubungan perdagangan Indonesia-Saudi yang lebih baik.
Berbagai sektor strategis dibicarakan dalam lawatan Zulhas kali ini, termasuk rencana kerjasama dengan Saudi Food and Drugs Authority (SFDA). Jika ini segera terealisasi akan menguntungkan para petani dan peternak Indonesia untuk menjual produknya ke Arab Saudi.
Sebelum bertolak kembali ke Tanah Air Senin (23/1/2023) waktu setempat, Zulhas mendapatkan telepon langsung dari Mendag Majid. Zulhas menyampaikan rasa terima kasihnya telah dijamu dan diperlakukan secara istimewa oleh Majid selama di Saudi.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu bahkan menyebut akan kembali ke Al Ula membawa keluarganya, jika di kemudian hari berkunjung lagi ke Saudi. Menanggapi hal tersebut, Mendag Majid menjawab antusias, “Welcome, negara ini adalah negara ke duamu. Anda adalah saudara saya di sini,” timpal Majid dengan rasa penuh persahabatan.
Ia juga berjanji akan melakukan kunjungan balasan ke Indonesia untuk membicarakan berbagai kerjasama strategis ke depan, termasuk penandatanganan Indonesia-Saudi CEPA.