Partner In Crime Serial Killer Duloh dan Dede Ikut Kena Prank! Aki Wowon Nyamar jadi Orang Sakti karena Jago Ngedalang

Selasa, 24 Januari 2023 | 17:23 WIB
Partner In Crime Serial Killer Duloh dan Dede Ikut Kena Prank! Aki Wowon Nyamar jadi Orang Sakti karena Jago Ngedalang
Partner In Crime Serial Killer Duloh dan Dede Ikut Kena Prank! Aki Wowon Nyamar jadi Orang Sakti karena Jago Ngedalang [Dok. Polisi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi menyebut tersangka serial killer Wowon Erawan alias Aki Wowon (60) memperdaya dua partner in crime-nya Solihin alias Duloh (63) dan M Dede Solehuddin (35) untuk membunuh para korban. Dalam melancarkan aksinya, Aki Wowon menjelma sebagai tokoh fiktif bernama Aki Banyu yang dianggap sakral alias sakti oleh tersangka Duloh dan Dede.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan tersangka Duloh dan Dede baru mengetahui kalau Aki Banyu merupakan Aki Wowon seusai ditangkap.

"Tersangka Duloh dan Dede baru tahu (kalau Aki Banyu itu Aki Wowon) setelah ditangkap," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Selama melakukan aksi kejahatannya, kata Hengki, tersangka Duloh dan Dede tidak pernah bertemu langsung dengan tokoh fiktif Aki Banyu. Mereka hanya berkomunikasi melalui panggilan suara.

Baca Juga: Kalau Ditanya Susah, Polisi Sebut Tersangka Serial Killer Aki Wowon Ceritakan Posisi Lubang Korban Sambil Dalang

Tersangka Duloh dan Dede bisa begitu percaya karena suara Aki Banyu berbeda dengan Aki Wowon. Hengki mengatakan hal ini bisa dilakukan Aki Wowon karena yang bersangkutan memiliki kemampuan sebagai dalang.

"Kenapa Duloh dan Dede bisa terperdaya? Karena suaranya berbeda. Karena Wowon ini selain pekerjaan yang lain adalah dalang sehingga suarana bisa berubah," ungkap Hengki.

Bahkan, lanjut Hengki, Aki Wowon saat diperiksa penyidik selalu memberikan keterangannya sambil berdalang.

"Ini yang unik pada saat memeriksa si Wowon ini kalau ditanya langsung susah. Tapi kalau disuruh dalang kebuka semua itu, sambil dalang dia. Di mana korbannya disimpan di sini. Di mana korbannya disimpan di sini. Ini fakta penyidikan," jelas Hengki.

Peran Aki Wowon dkk

Baca Juga: Dari Praktik Gandakan Uang dalam Amplop, Banyak TKW Teperdaya Tipu Muslihat Aki Wowon

Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membeberkan ketiga tersangka memiliki peran berbeda. Salah satunya Solihin alias Duloh berperan sebagai eksekutor yang membunuh delapan orang dari total sembilan korban.

Delapan korban yang dibunuh tersangka Duloh yakni; Halimah, Noneng, Wiwin, Bayu, Ai Maemunah, Ridwan Abdul Muiz, M Riswandi dan Farida.

"Solihin alias Duloh sebagai eksekutor," kata Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1/2023).

Sedangkan satu eksekutor lainnya ialah Noneng mertua Aki Wowon. Noneng berperan sebagai eksekutor pembunuh Siti atas perintah Aki Wowon.

Sementara, peran Aki Wowon yakni sebagai pihak yang mengiming-imingi penggandaan uang terhadap dua tenaga kerja wanita atau TKW bernama Farida dan Siti. Keduanya tewas dibunuh usai ditipu Aki Wowon Cs mencapai Rp1 miliar.

"Peran Wowon alias Aki ini bagaimana mengiming-imingi, menjanjikan, mencari para korban sehingga mau menyerahkan barangnya," ungkap Trunoyudo.

Selanjutnya peran satu tersangka lainnya, yaitu Dede ialah turut serta membantu Aki Wowon dan Duloh dalam melancarkan aksi kejahatannya. Mulai dari menyiapkan galian untuk kuburan korban hingga menampung uang hasil setoran kedua korban TKW.

Hingga kekinian, kata Trunoyudo, penyidik masih mendalami peran hingga motif dalam kasus ini secara scientific crime investigation. Dalam pelaksanaannya dengan melibatkan ahli interprofesi.

"Kesimpulan itu belum bisa kita simpulkan karena ini sangat dinamis," kata dia.

Jejak Seriak Killer Wowon dkk

Dalam perkara ini, sempat terungkap fakta bahwa kasus serial killer Aki Wowon Cs ini diduga berawal terjadi pada 2016.

Trunoyudo menjelaskan korban pertama dalam kasus ini diduga Halimah istri Aki Wowon. Ketika itu Duloh membunuh Halimah tanpa sepengetahuan Aki Wowon.

"2016 terhadap korban Halimah yang dimakamkan di Cililin, Bandung Barat pada saat itu diduga sakit diserahkan kepada pihak keluarga kemudian dimakamkan," kata Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1/2023).

Trunoyudo mengatakan penyidik tidak menutup kemungkinan akan melakukan ekshumasi terhadap makam Halimah. Hal ini dilakukan untuk mendalami penyebab pasti daripada kematiannya.

"Dalam hal ini proses penyelidikan belum terhenti, tidak menutup akan dilakukan ekshumasi penyebab kematian," katanya.

Modus Gandakan Uang

Korbannya selanjutnya, yakni dua tenaga kerja wanita atau TKW bernama Siti dan Farida. Aki Wowon ketika itu memerintahkan mertuanya Noneng mendorong Siti ke laut Surabaya dalam perjalanan menuju Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kedua TKW ini dibunuh usai ditipu Aki Wowon Cs dengan modus penggandaan uang. Selama bekerja di luar negeri kedua TKW ini menyetorkan uang setiap bulan ke tersangka Dede.

Setelah itu, Aki Wowon Cs lantas membunuh Noneng. Alasannya, karena mereka tak ingin kejahatannya terungkap.

Tak henti di situ, Aki Wowon Cs selanjutnya membunuh Wiwin anak Noneng yang juga merupakan istri pertama Aki Wowon.

Aki Wowon kemudian menikah dengan Ai Maimunah (40) anak dari Halimah. Wowon Cs kemudian membunuh Bayu balita berusia dua tahun yang merupakan anak kandung Aki Wowon dan Ai Maemunah.

Trunoyudo menyampaikan berdasar hasil pemeriksaan Aki Wowon memerintahkan Duloh membunuh Bayu demi kesuksesan dan ilmu supranatural.

"Secara hasil pemeriksaan pengakuannya adalah untuk memberikan kesuksesan yang lebih lagi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Selasa (24/1/2023).

Kendati begitu, Trunoyudo menegaskan penyidik tidak serta merta terpaku pada pengakuan tersangka. Penyidikan menurutnya akan tetap dilakukan secara scientific crime investigation dengan berkolaborasi bersama ahli interprofesi.

"Penyidik tidak terhenti sampai di situ, scientific masih terus berjalan. Namun apapun alasan pembenar tidak ada alasan pembenar. Bahkan ini menjadi pertimbangan penyidik untuk diajukan ke criminal justice system daripada proses pengadilan," kata dia.

Racuni Satu Keluarga

Kasus Aki Wowon Cs akhirnya terungkap pada Januari 2023. Pengungkapan kasus ini berawal dari peristiwa keracunan satu keluarga di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (12/1/2023).

Belakang terungkap bahwa, satu keluarga tersebut diracun oleh Duloh. Motif Aki Wowon Cs meracun korban karena tak ingin kejahatannya sebelumnya yang mereka lakukan terungkap.

Rumah kontrakan di Desa Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi yang menjadi salah satu TKP pembunuhan berantai Wowon dkk (Suara.com/Danan Arya)
Rumah kontrakan di Desa Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi yang menjadi salah satu TKP pembunuhan berantai Wowon dkk (Suara.com/Danan Arya)

Dalam peristiwa di Bekasi ini, tiga korban dinyatakan meninggal dunia. Ketiganya, yakni; Ai Maimunah (40) istri siri Aki Wowon serta dua anak Ai Maimunah; Ridwan Abdul Muiz (20), M Riswandi (16).

Sedangkan satu korban selamat atas nama Neng Ayu (5) yang merupakan anak Ai Maimunah dari pernikahan dengan Aki Wowon.

Setelah menghabisi nyawa Ai Maimunah dan dua anak tirirnya, Aki Wowon dan Duloh melarikan diri ke Cianjur, Jawa Barat. Sedangkan Dede terkapar di rumah sakit lantaran ikut meminum kopi yang sudah dicampur racun oleh Duloh.

Trunoyudo mengungkap tersangka Aki Wowon dan Duloh sempat berupaya membunuh satu korban lainnya bernama Ujang Zaenal (54). Motif Aki Wowon dan Duloh hendak membunuh Ujang lantaran ingin menbuang sial usai membunuh Ai Maimunah dan dua anak tirinya di Bekasi, Jawa Barat.

"Motifnya tentunya ini masih butuh scientific dan penyidik masih mendalami lagi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI