Suara.com - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman baru saja dikukuhkan sebagai warga kehormatan Korps Marinir TNI AL.
Setelah sebelumnya nama Jenderal Dudung Abdurachman masuk bursa panglima TNI, pada akhirnya jabatan tertinggi tentara Indonesia tersebut diserahkan kepada Laksamana Yudo Margono.
KSAD Dudung Abdurachman pun menerima gelar sebagai warga kehormatan Marinir TNI AL dengan menerima brevet Intai Para Amfibi (Taifib) dan brevet Anti Teror Aspek Laut.
Dudung mengatakan pengukuhan tersebut merupakan suatu kebanggaan kepada dirinya saat dikukuhkan sebagai warga kehormatan Korps Marinir TNI AL.
Baca Juga: Anggota TNI Polri Ditembak Saat Evakuasi Jenazah Tukang Ojek di Kabupaten Puncak
"Suatu kebanggaan bagi saya dikukuhkan sebagai warga kehormatan Korps Marinir TNI AL bersama dengan Ketua MPR RI, Ketua DPR RI, Kapolri dan para Kepala Staf Angkatan. Marinir sama seperti TNI AD, luar biasa dan paten," kata Kasad Jenderal Dudung dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Pengukuhan tersebut dilakukan dalam upacara yang dipimpin Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (24/1).
Prosesi pengukuhan warga kehormatan Korps Marinir TNI AL diawali dengan pemberangkatan seluruh pejabat dari Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok menuju Daerah Serbuan Amfibi (DSA) di Pulau Damar menggunakan KRI Parang (647).
Setelah tiba di DSA, dilanjutkan dengan onboard ke KRI Banda Aceh (593).
Sebelum acara pengukuhan, ditampilkan demontrasi serbuan Amfibi yang dilakukan secara bergelombang dilanjutkan dengan Pertempuran Jarak Dekat (PJD) yang diikuti seluruh pejabat yang diangkat sebagai warga kehormatan Korps Marinir TNI AL.
Pengangkatan warga kehormatan Korps Marinir juga diberikan kepada Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Pengangkatan sebagai warga kehormatan Korps Marinir TNI AL adalah sebagai bentuk sinergi antara TNI dan Polri serta elemen masyarakat lainnya, serta kesuksesan dan keberhasilan menjaga stabilitas keamanan dan kedaulatan NKRI.
Selain itu, pengangkatan sebagai warga kehormatan Korps Marinir TNI AL merupakan bentuk penghargaan atas kontribusi dan perhatian tulus kepada kemajuan dan perkembangan Korps Marinir TNI AL.
Juga sebagai bentuk apresiasi atas keteladanan jiwa, sikap, semangat dan komitmen yang tinggi dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.
Pada saat penyematan Baret Marinir, dilakukan penembakan meriam Howitzer sebanyak enam kali serta diakhiri dengan fly pass pesawat tempur F -16 dan terjun banner. [Antara]