Fadli Zon Soal Sosok Cawapres Prabowo: Baru Terlihat Terang Nanti Agustus atau September

Selasa, 24 Januari 2023 | 16:47 WIB
Fadli Zon Soal Sosok Cawapres Prabowo: Baru Terlihat Terang Nanti Agustus atau September
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan siap maju sebagai capres 2024. [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, mengatakan nama calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto baru akan terang diketahui pada Agustus 2023 mendatang.

Menurutnya, waktu masih panjang untuk mempertimbangkan pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024.

"Kalau menurut saya agak terang dan jelas pada bulan-bulan Agustus, September sudah pasti," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Fadli menuturkan, baik Gerindra atau parpol lain kekinian masih menyusun stratrgi dan konsentrasi dalam berbagai hal.

"Saya kira pada waktunya lah pasti semua pihak sedang menyusun strategi sedang menyusun langkah-langkah sedang konsentrasi dengan berbagai hal yang terkait dengan pileg maupun pilpres secara simultan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Anggota Komisi I DPR RI ini menyampaikan, waktu pendaftaran pasangan capres-cawapres masih panjang yakni pada Oktober 2023.

Ia kemudian menyinggung soal adanya pihak yang sudah memutuskan pasangan capres-cawapres lebih dahulu namun pada akhirnya berubah.

"Ya proses ini masih panjang, ini bulan Januari nanti bulan September kita lihat saja dulu ada yang sudah diputuskan dalam beberapa jam bisa berubah. Jadi menurut saya soal spekulasi itu orang bisa saja macem-macem nama tapi akan diputuskan bersama dari yang berkoalisi," tuturnya.

Untuk itu, ia menegaskan, agar semua pihak menunggu, sebab semuanya pasti akan diumumkan pada momen yang tepat.

Baca Juga: Koalisi Gerindra-PKB: Prabowo Subianto Buktikan Keseriusan Nyapres, Pengamat Bilang Cari Efek Ekor Jas?

"Ya pokoknya kita tunggu nanti sampai waktu yang tepat. Ini sekarang selalu awal, Belanda masih jauh," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI