Suara.com - Sebanyak 11 tenaga kerja wanita (TKW) menjadi korban penipuan penggandaan uang yang dijalankan oleh Wowon Erawan alias Aki Wowon (60). Aki Wowon menjalankan penipuannya itu dengan menggunakan sistem downline yang biasa dijalankan untuk bisnis multi level marketing (MLM).
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa kalau para TKW tersebut terus diyakini dari satu orang ke orang lainnya. Karena sudah teperdaya, para TKW itu rela mengirimkan uangnya ke salah satu tersangka pembunuhan berencana atau serial killer Aki Wowon Cs.
"Kemudian juga sistemnya ini adalah seperti MLM ini yang sedang kami telusuri betul, mereka ada downline-downline jadi dari si Siti misalnya mengajak temannya lagi supaya mengirimkan uang agar bisa digandakan jadi seperti MLM," kata Hengki melalui konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (24/1/2023).
Lantas bagaimana awal mulanya Aki Wowon bisa menipu korbannya?
Baca Juga: Cerita Para Korban Wowon Cs Selamat dari Maut, Sempat Tenggak Kopi Beracun
Hengki menerangkan kalau beberapa korban ditemui langsung oleh Aki Wowon. Di depan korban, Aki Wowon memperlihatkan uang bisa digandakan dalam sebuah amplop.
"Misalnya Rp 1.000 tiba-tiba dibuat sedemikian rupa bisa menjadi isinya Rp 10.000, nah, akhirnya teperdaya," tuturnya.
Kemudian untuk semakin meyakinkan korbannya, Aki Wowon juga bertingkah seperti orang kaya. Menurut salah satu keterangan saksi, Wowon pernah menunjukkan rumah dan mobil kepada TKW yang mendatanginya.
Padahal rumah dan mobil itu bukan miliknya. Hal tersebut dilakukan Aki Wowon untuk meyakini korbannya tetap mengirimkan uang.
"Ditunjukan lah ini mobilnya ini rumahnya, setelah ditelusuri itu mobil dan rumah orang lain tapi untuk meyakinkan untuk tetap mengirimkan," ucap Hengki.
Baca Juga: Polisi Bongkar Makam Siti Fatimah, Korban Pertama Trio Serial Killer Wowon Cs