Suara.com - Solihin alias Duloh (70) sudah lima tahun menjadi pedagang es cincau di depan SDN Ciketing Udik III, Bekasi. Tidak ada yang menyangka kalau Duloh kini harus ditangkap polisi karena menjadi pelaku pembunuhan berantai.
Duloh merupakan komplotan dari Wowon Eriawan alias Aki Wowon dengan Dede Solehudin. Mereka tetiba menjadi perhatian masyarakat lantaran membunuh satu keluarga di Bantargebang, Bekasi dengan cara memberikan racun.
Sebelum aksi kejinya terungkap, Duloh dikenal sebagai pedagang di depan SD. Salah satu pedagang Narto (33) membenarkan kalau Duloh berjualan di depan SDN Ciketing Udik III.
Ia mengaku mengenali sosok Duloh ketika diperlihatkan fotonya.
"Saya (jualan) 2016, setahu saya dia (jualan) 2017 lah. Udah lama, dia saya kenal," kata Narto saat ditemui SuaraBekasi, Selasa (24/1/2023).
Narto menuturkan kalau Duloh sempat berpamitan kepada dirinya karena hendak pulang kampung ke Cianjur. Kepada Narto, Duloh menerangkan kalau dirinya mau menjenguk anak dan cucunya yang sakit.
Namun ia tidak menyangka kalau pulangnya Duloh tersebut untuk melancarkan aksi pembunuhan.
"Sebelum kejadian gak jualan, pamit pulang '(abang) cakwe, pulang dulu saya' pulang dia (ke Cianjur), kurang lebih seminggu," tuturnya.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Tersangka Duloh membunuh delapan korban dalam serial killer pembunuhan berantai tersebut.
Baca Juga: Fakta-fakta Sosok Dede Partner in Crime Wowon: Ditugaskan Gali Kubur, Ada Indikasi Depresi
"Solihin alias Duloh sebagai eksekutor," kata Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1/2023).