Suara.com - Kepolisian terus mendalami kasus pembunuhan berantai atau serial killer yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki bersama komplotannya. Hingga kini, kepolisian telah menemukan 9 korban di tiga lokasi, yakni Bekasi, Cianjur dan Surabaya.
Dalam kasus tersebut, polisi juga telah menetapkan tiga tersangka, yakni Wowon alias Aki, Solihin alias Duloh dan Dede Solehudin.
Selain ditetapkan sebagai tersangka, kepolisian juga telah menahan ketiganya untuk dimintai keterangan lebih lanjut dalam kasus ini.
Di antara tiga tersangka pembunuhan berencana ini, Dede Solehudin adalah pelaku termuda, yakni masih berusia sekitar 30 tahunan, sementara dua pelaku lainnya sudah berusia 60 tahun.
Baca Juga: 3 Tersangka Serial Killer Wowon Ditahan Di Sel Terpisah, Ini Alasannya
Seperti apa sosok Dede Solehudin? Berikut sejumlah fakta-faktanya.
Bertugas sebagai penggali kubur
Selain terlibat dalam pembunuhan berencana Wowon cs, Dede Solehudin diberikan tugas khusus dalam menjalankan aksinya.
Tugas khusus Dede tersebut adalah menggali lubang kubur bagi para korbannya. Sementara dua rekannya lagi juga memiliki tugas masing-masing.
Wowon berperan sebagai pengantar korban dan Solihin bertugas sebagai eksekutor para korbannya.
Baca Juga: Disebut Mirip, Ini 3 Perbedaan Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs dengan Ryan Jombang
Hingga kini diketahui trio Wowon, Solihin dan Dede sudah membunuh 9 orang yang tersebar di tiga lokasi, yakni Bekasi, Cianjur dan Surabaya.
Ikut minum kopi beracun
Ketika melancarkan aksinya di Kota Bekasi, Dede Solehudin sengaja ikut meminum kopi yang saudah dicampur pestisida bersama korban lainnya.
Alhasil, ia ikut keracunan dan sempat dilarikan dan dirawat di rumah sakit. Namun, nyawanya masih tertolong.
Setelah didalami, kepolisian menemukan bukti kalau Dede melakukan hal tersebut dengan tujuan untuk menghilangkan jejak.
Sementara itu, nyawanya masih bisa diselamatkan karena ia meminum kopiberacun itu hanya sedikit.
"Sementara ini alasannya Dede meminum kopi beracun itu untuk menghilangkan jejak. Jadi supaya enggak ketahuan lah kalau dia ikut meracun," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga, Senin (23/1/2023).
Sempat disangka salah satu korban
Karena ikut meminum kopi beracun dan dilarikan ke rumah sakit, kepolisian sempat mengira dirinya adalah salah satu korban pembunuhan Wowon.
Namun, setelah ditelusuri, diketahui bahwa ia terlibat dalam pembunuhan tersebut. Dede akhirnya dipindahkan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bantargebang ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur hingga dinyatakan sehat.
Disebut terindikasi depresi
Setelah dipindahkan ke RS Polri Kramatjati, Dede Solehudin dinyatakan mengalami gejala depresi. Hal itu disampaikan oleh Kepala RS Polri Kramatjati Brigjen Haryanto kepada awak media.
"Yang bersangkutan ada gejala tanda depresi," kata Haryanto, dikutip Senin (23/1/2023).
Menurut Haryanto, Dede terlihat lebih banyak diam dan nampak sedih. Ia juga tidak melakukan upaya perlawanan ketika dirawat di RS Polri.
Kontributor : Damayanti Kahyangan