Suara.com - Anggota Majelis Pertimbangan DPW PPP DKI Jakarta, Maman Firmansyah mengkritik keputusan Plt Ketua Umum DPP PPP Mardiono yang merombak kepengurusan DPW PPP DKI. Pasalnya, kebijakan ini diambil diduga karena mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024.
DPW PPP DKI pernah menyatakan dukungan ke Anies Baswedan saat Mukercab serentak DPC PPP se-Jakarta di Hotel Paragon Jakarta, pada 25 September 2022 lalu. Ia menilai tidak ada salahnya DPW sekadar menyampaikan rekomendasi.
Perombakan kepengurusan DPW PPP DKI, meliputi pencopotan Ketua DPW PPP DKI, Guruh Tirta Lunggana (anak almarhum Abraham Lunggana alias Haji Lulung) dan pemecatan sejumlah ulama dalam Majelis Syariah DPW PPP DKI.
"Apa yang salah dari rekomendasi itu (dukung Anies), sehingga anak Haji Lulung pantas dicopot? Kan DPP belum memutuskan Capres yang mau diusung. Lalu DPP juga berungkali membebaskan DPW-DPW untuk memuculkan nama-nama Capres?" kata Maman kepada wartawan, Senin (22/1/2023).
Baca Juga: Anak Haji Lulung dan Sejumlah Ulama Dipecat, Politikus Senior PPP: Ini Kesewenang-wenangan Mardiono
Maman juga menyesalkan, Mardiono tidak sedikitpun mempertimbangkan pengorbanan mendiang Haji Lulung, ayahanda Tirta Lunggana yang rela berkorban mundur dari DPR RI yang ketika itu diminta mantan Ketum PPP Suharso Monoarfa untuk membantu mengembalikan suara PPP di Jakarta.
Begitu juga dengan Tirta Lunggana dan Riano P Ahmad yang kemudian juga menyusul mundur sebagai anggota DPRD DKI Jakarta untuk mengembalikan suara PPP Jakarta.
Maman mengaku khawatir, karena berdasarkan pengalaman pemilu 2019 saat PPP kehilangan banyak kursi di DPRD DKI akan kembali terulang di Pemilu 2024 mendatang akibat konflik dan perpecahan di internal pengurus PPP.
“Kita ini kembali ke PPP untuk mendukung Haji Lulung. Dia berkorban sampai mundur dari DPR RI, bahkan Tirta dan Riano juga mundur dari anggota DPRD untuk membantu PPP mengembalikan suara. Dan saya bagian tak terpisahkan dari itu, kebetulan saya dua periode di Dapil yang sama,” pungkasnya.