"Iya. Kebetulan kan terlau banyak pedagangnya," kata Edison saat dikonfirmasi Selasa (17/1/2023).
Edison mengaku, meski telah melibatkan Satpol PP tingkat Pemerintah Kota (Pemkot), namun jumlah pedangang masih lebih banyak dibandingkan personel Satpol PP.
Sehingga, lanjut Edison, membuat pihaknya kewalahan. Terlebih para pedagang selalu main “kucing-kucingan” dengan para petugas.
"Kita usir, kita jalan mereka datang lagi. Kaya ngumpet-ngumpetan," ungkap Edison.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Jakarta Barat, Agus Irwanto membantah terkait menjamurnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Kota Tua yang terjadi setiap akhir pekan.
Agus mengatakan video viral terkait semerawutnya PKL di Kota Tua itu terjadi saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Saat itu, juga bertepatan dengan libur anak sekolah.
"Kondisi itu sebenernya kondisi di bulan Desember 2022. Jadi dampak dari Kota Tua yang sudah rapih, membuat pengunjung membeludak di bulan Desember," kata Agus saat ditemui di kawasan Meruya Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023).
Agus menyebut, saat itu pedagang membeludak akibat banyaknya jumlah pengunjung.
Para pedagang melihat peluang sehingga nekat menjajakan dagangannya di pelataran Kota Tua meski telah dilarang.
Baca Juga: Seru! Intip 4 Serba-Serbi Inspirasi Mural God of War Ragnarok di Kota Tua
"Pedagang melihat itu sebuah peluang. Kami bukan membiarkan sebenernya, namun kami juga melihat kalau kita lakukan penegakan yang serta merta ini akan muncul chaos," ungkapnya.