Suara.com - Pedagang kaki lima (PKL) kembali memadati kawasan Kota Tua, Taman Sari Jakarta Barat, pada Minggu (22/1/2023) kemarin. Mereka menggelar lapak dagangan di pelataran yang seharusnya steril dari PKL.
Pantauan Suara.com, para pedagang menggelar lapak dagangannya di seberang Halte Transjakarta yang ada di dekat Stasiun Kota.
Salah seorang pengunjung, Intan mengatakan keberadaan para PKL ini sangat meresahkan lantaran cukup membuat kawasan Kota Tua menjadi terkesan kumuh dan semerawut.
"Kelihatannya gak enak aja, kesannya kumuh gitu. Apalagi gerobaknya cukup makan tempat," kata Intan, saat di Kota Tua, Minggu.
Baca Juga: Seru! Intip 4 Serba-Serbi Inspirasi Mural God of War Ragnarok di Kota Tua
Intan pun menyesalkan PKL kembali marak berdagang di tempat yang tidak semestinya. Terlebih, para petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) seakan melakukan pembiaran.
Apalagi para PKL menggelar lapak dagangannnya di dekat posko keamanan atau tempat para penegak Perda tersebut berada.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Jakarta Barat, Agus Irwanto belum memberikan penjelasan terkait masih adanya para PKL di kawasan Kota Tua.
Aksi menjamurnya para PKL ini bukan kali pertama, sebelumnya juga sempat viral di media sosial. Salah satu akun tiktok @aksanationofficial, mengunggah hal tersebut.
Dalam video yang dibagikan, terlihat para pedagang membanjiri pelataran yang ada di depan Bank Mandiri Kota Tua, Taman Sari.
Baca Juga: Jadi Zona Rendah Emisi dan Ramah Pejalan Kaki, Kawasan Kota Tua Prototype Kota Masa Depan Jakarta
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kecamatan Taman Sari, Edison Butarbutar membenarkan peristiwa tersebut. Edison mengatakan, jika akhir pekan PKL di kawasan Kota Tua begitu menjamur.
"Iya. Kebetulan kan terlau banyak pedagangnya," kata Edison saat dikonfirmasi Selasa (17/1/2023).
Edison mengaku, meski telah melibatkan Satpol PP tingkat Pemerintah Kota (Pemkot), namun jumlah pedangang masih lebih banyak dibandingkan personel Satpol PP.
Sehingga, lanjut Edison, membuat pihaknya kewalahan. Terlebih para pedagang selalu main “kucing-kucingan” dengan para petugas.
"Kita usir, kita jalan mereka datang lagi. Kaya ngumpet-ngumpetan," ungkap Edison.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Jakarta Barat, Agus Irwanto membantah terkait menjamurnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Kota Tua yang terjadi setiap akhir pekan.
Agus mengatakan video viral terkait semerawutnya PKL di Kota Tua itu terjadi saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Saat itu, juga bertepatan dengan libur anak sekolah.
"Kondisi itu sebenernya kondisi di bulan Desember 2022. Jadi dampak dari Kota Tua yang sudah rapih, membuat pengunjung membeludak di bulan Desember," kata Agus saat ditemui di kawasan Meruya Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023).
Agus menyebut, saat itu pedagang membeludak akibat banyaknya jumlah pengunjung.
Para pedagang melihat peluang sehingga nekat menjajakan dagangannya di pelataran Kota Tua meski telah dilarang.
"Pedagang melihat itu sebuah peluang. Kami bukan membiarkan sebenernya, namun kami juga melihat kalau kita lakukan penegakan yang serta merta ini akan muncul chaos," ungkapnya.
"Kita juga harus memahami bahwa masyarakat sedang memanfaatkan kondisi itu untuk perbaikan ekonomi," imbuh Agus.
Agus juga berjanji, ke depan tidak akan ada lagi para PKL yang mangkal di kawasan Kota Tua.