Suara.com - Baru-baru ini, nama Hoho Alkaf kembali disorot warganet. Hoho Alkaf adalah Kepala Desa (Kades) Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara yang memiliki tubuh dipenuhi tato. Penasaran, seperti apa profil Hoho Alkaf?
Profil Hoho Alkaf sebagai Kepala Desa
Sebelumnya, Hoho Alkaf juga sempat viral dengan persoalan tubuh penuh tato pada tahun 2020 silam. Bagaimana tidak, penampilan Hoho Alkaf lebih mirip seperti seorang gangster di sebuah film action ala Yakuza di Jepang, dibandikan seorang Kades.
Hampir di seluruh tubuh Hoho Alkaf, mulai dari tangan hingga bagian punggung dan dada dipenuhi dengan tato. Hal ini tentu saja membuat warganet kebingungan bagaimana bisa seorang dengan penih tato menjabat sebagai Kades.
Baca Juga: Fakta Menarik Hoho Alkaf, Kepala Desa Bertato Asal Banjarnegara
Hoho sendiri rupanya adalah seorang Kades yang dicintai oleh warganya. Meskipun mendapatkan perhatian miring di sosial media, faktanya Hoho Alkaf lebih fokus untuk meningkatkan kinerjanya sebagai perangkat desa.
Bukan karena tato, Hoho Alkaf justru disegani oleh warga karena dedikasinya kepada masyarakat, seperti misalnya ia yang menyumbangkan mobil pribadinya untuk kepentingan desa tak lama usai dia dilantik.
Mobil itu digunakan sebagai mobilisasi warga, mulai dari alat transportasi ibu yang melahirkan hingga berbagai keperluan lain. Selain itu, Hoho Alkaf juga disebut-sebut membangun jalan di desa menggunakan dana pribadi untuk menghubungkan desa tersebut ke desa yang lain.
Latar Belakang Hoho Alkaf
Mengenai tato di tubuhnya, diketahui tato itu sudah ada sedari dirinya duduk di bangku SMA. Kades bertato pun mengakui bahwa stigma negatif mengenai tato memang masih ada hingga saat ini.
Baca Juga: Lika-liku Kades Bertato Hoho Alkaf: Muda Nakal, Tua Mengabdi untuk Warga
Hoho mengaku bahwa tubuhnya ditato lebih dari 30 kali hingga seperti sekarang ini. Yang kosong hanyalah pada bagian wajah, leher, dan juga kepala. Tato pertamanya diawali gambar bunga di bagian dada saat berkunjung ke Bali. Ketika itu, Hoho terinspirasi dari film-film gangster.
Namun dirinya tidak mempermasalahkan dengan pandangan masyarakat, dan justru lebih memilih untuk menunjukkan kinerja terbaik sebagai kepala desa.
Bagi Hoho Alkaf, tato tidak ada hubungannya dengan kriminalitas. Selain sebagai seni, dirinya memutuskan untuk menato bagian tubuhnya adalah untuk mengabadikan momen tak terlupakan dalam hidupnya.
Hoho Alkaf diketahui sempat terseret kasus hukum, di mana dirinya pernah dihadirkan sebagai saksi sidang dugaan korupsi dengan terdakwa Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono dan orang dekatnya, Kedy Afandi.
Hoho Alkaf bisa mendapatkan paket pekerjaan pada Dinas PUPR Banjarnegara. Kebetulan Kepala Dinas PUPR Banjarnegara, Tatag Rochyadi saat itu adalah kakak sepupunya, di mana dari proyek belasan miliar itu, Hoho mengaku menyerahkan fee sebesar Rp 90 juta.
Demikianlah ulasan singkat mengenai profil Hoho Alkaf, seorang Kades yang memiliki penampilan tidak biasa karena sekujur tubuhnya dipenuhi oleh tato. Hoho Alkaf kerap membagikan video mengenai kesehariannya di sosial media.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama