Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan tudingan adanya pihak-pihak yang ingin agar Koalisi Perubahan tidak terwujud. Adapun koalisi tersebut rencananya akan diisi oleh Partai Demokrat, Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dalam keterangannya, putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menyebut banyak pihak tidak ingin Koalisi Perubahan terwujud karena memiliki risiko tinggi. Menurutnya, koalisi yang sedang diupayakan pihaknya itu bisa mengancam mereka yang berada di luar Koalisi Perubahan.
Padahal, AHY menyebut sekarang ini semakin banyak masyarakat yang menginginkan perubahan di tubuh pemerintahan. Hal itu membuat pihaknya akan terus berupaya agar Koalisi Perubahan bisa terwujud.
"Karena itu, mereka berupaya agar Koalisi Perubahan ini tidak terjadi. Demokrat per hari ini tetap berupaya dan berharap Koalisi Perubahan ini bisa terjadi," tegas AHY dalam keterangan tertulis, Minggu (22/1/2023).
Baca Juga: Kode AHY Batal Jadi Cawapres Anies? Demokrat: Kalau Ada yang Lebih Baik ya Monggo
AHY melanjutkan, tidak banyak tokoh atau figur di Indonesia yang memperjuangkan perubahan. Karena itu, AHY menegaskan bahwa Demokrat akan menjadi salah satu partai yang terdepan dalam memperjuangkan perubahan dan perbaikan.
"Lalu, Demokrat mencari siapa yang bisa bersahabat dengan semangat Partai Demokrat itu," tambahnya.
Setelah menemukan partai lain dengan visi misi serupa, Demokrat akan melanjutkan upaya perubahan dengan mencari tokohnya. Ini dilakukan pertama-tama dengan mengetahui keinginan rakyat secara langsung.
Tokoh yang pantas memimpin Indonesia, kata AHY, tidak hanya bisa dilihat dari hasil elektabilitas survei. Namun juga diperlukan dialog dengan masyarakat, di mana Demokrat akan melakukannya lewat keliling Nusantara dan bertemu berbagai kalangan masyarakat.
Di antaranya petani, nelayan, pelaku UMKM, ibu-ibu rumah tangga, anak-anak muda, dan berbagai kalangan lainnya. Dengan begitu, AHY meyakini harapan perubahan itu ada dan semakin kuat.
Baca Juga: Simulasi Pilpres 2024: Ganjar 'Bantai' Semua Tokoh, Menteri Kesayangan Jokowi di Posisi Bawah
AHY pun menyebut tujuan itu membuat Demokrat terus mencari sahabat yang bisa berjuang bersama-sama. Salah satunya melalui figur Anies Baswedan yang telah dideklarasikan Partai NasDem sebagai bakal capres.
"Di antaranya dengan Mas Anies (Anies Baswedan). Harapannya ke depan ini bisa makin baik hubungannya. Saat ini kami terus membangun komunikasi. Kami bersahabat sudah cukup lama, bisa saling memahami pikiran, perasaan, dan harapan ke depan," ungkap AHY.
AHY juga menegaskan bahwa Demokrat tidak terbiasa melirik ke kiri atau ke kanan karena hanya fokus kepada tujuan yang jelas. Ketegasan itu membuat Demokrat menjadi partai yang memiliki target, strategi dan cara tersendiri.
"Kami yakin dengan tujuan besar kami. Kami juga ingin terus ikhtiar, sambil terus rendah hati, namun juga tetap percaya diri. Kami menempatkan dua kata ini pada posisi yang sama," jelas AHY.
"Rendah hati, jangan jumawa, ada elektabilitas yang bagus, jangan kita merasa sudah hebat, sudah melakukan segalanya. Kita juga harus percaya diri, dengan kerja keras, kita akan bisa mencapat kemajuan, prestasi sulit untuk dihadirkan, tapi tidak ada yang tidak mungkin," sambungnya.
Selain itu, AHY tak lupa mensyukuri hasil elektabilitas Partai Demokrat pada tahun 2022 yang dinilai di berbagai survei.
"Tahun baru ini, di 2023, wajib bagi kader Partai Demokrat untuk menjaga dan meningkatkan pencapaian di tahun 2022. Insya Allah kami akan mencapai tujuan dan target yang diharapkan," harap AHY.
"Kami hari ini fokus pada upaya membangun Koalisi Perubahan. Untuk bisa menghadirkan perubahan dan perbaikan di 2024," pungkasnya.
Disclaimer:
Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.