Suara.com - Seiring dengan datangnya bulan Rajab pada tanggal 23 Januari 2023 kelak, banyak umat muslim yang akan menyambutnya dengan berpuasa.
Keutamaan berpuasa di bulan Rajab ini sendiri sudah ditegaskan oleh Imam Fakhruddin al-Razi dalam Mafatih al-Ghaib seperti berikut:
Barangsiapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa seperti 30 hari.
Seperti puasa pada umumnya, puasa di bulan Rajab juga harus disertai dengan niat. Bagi Anda yang masih bingung dalam membedakan niat puasa bulan Rajab dengan puasa lainnya, begini bunyinya.
Berikut adalah bunyi niat puasa Rajab sebagaimana yang tertulis pada laman Jatim NU
Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta’ala.
Namun karena puasa Rajab termasuk dalam puasa sunnah, maka bagi orang-orang yang membaca niat di malam hari, diperbolehkan untuk membacanya di siang hari, yakni di pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu dzuhur) selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Baca Juga: 10 Keutamaan Puasa Rajab 10 Hari Berturut-turut, Menurut Ustadz Adi Hidayat
Niat puasa bulan Rajab di siang hari