Ketimbang Sibuk Bahas Cawapres Melulu, NasDem Lebih Senang PKS-Demokrat Kasih Kepastian Dukung Anies

Minggu, 22 Januari 2023 | 12:17 WIB
Ketimbang Sibuk Bahas Cawapres Melulu, NasDem Lebih Senang PKS-Demokrat Kasih Kepastian Dukung Anies
Wakil Ketua Umum DPP NasDem, Ahmad Ali. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - NasDem enggan bicara lebih lanjut mengenai calon wakil presiden untuk Anies Baswedan. NasDem lebih berharap ada kepastian bahwa PKS dan Partai Demokrat sudah pasti serupa, yakni menjadikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024.

Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali melihat, belakangan pembicaraan hanya seputar mencocokkan Anies dengan sejumlah kandidat yang dinilai potensial sebagai cawapres. Tetapi pembahasan mengenai kepastian mendukung Anies, belum juga disampaikan oleh koalisi perubahan.

NasDem sendiri memang menyerahkan pemilihan cawapres oleh Anies. Menurut Ali, pembicaraan seharusnya baru masuk ke kriteria, belum sampai kepada figur tertentu.

"Tapi kemudian tentunya kita kan juga belum tahu nih partai apa aja yang mendukung Anies, kita belum tahu partai apa yang mendukung Anies, sampai hari ini baru NasDem. Jadi tidak elok kalau di luar pembicaraan cawapres, tapi kita juga belum pernah mendengar pernyataan dukungan terbuka dari partai-partau tersebut," ujar Ali kepada wartawan, Minggu (22/1/2023).

Baca Juga: Elite Demokrat 'Legowo' AHY Tak Maju Jadi Cawapres Dampingi Anies: Kalau Ada yang Lebih Baik Ya Monggo

Menurut Ali, NasDem ingin ada diskusi terkait dukungan Anies memang dipilih karena ada syarat tertentu atau memang mendukung penuh Anies karena berharap anies dapat melahirkan kesejahteraan untuk Indonesia.

"Ini harusnya didiskusikan ketimbang bicara tentang cawapres. Jadi NasDem lihat pada perspektif itu," katanya.

Ali menegaskan, NasDem yang sudah lebih dulu mengusung Anies, kini sedang mencari rekan koalisi. Paling intens ialah koalisi perubahan yang dijajaki bersama dengan PKS dan Demokrat.

Tetapi meski komunikasi melalui tim kecil intens berjalan sejak Oktober, penjajakan koalisi belum juga mendeklarasikan diri, atau bahkan sekadar bulat menyatakan dukungan terhadap Anies lebih dulu.

"Memang intens diskusi antara NasDem, Demokrat, PKS, tapi sejauh ini kita belum pernah mendengarkan pernyataan mereka secara terbuka, belum mendengarkan secara terbuka tentang dukungan terhadap Anies," kata Ali.

Baca Juga: Koalisi Perubahan Terus Tunda Deklarasi Anies, PKS dan Demokrat Belum Sepakat Soal Pembagian Jatah?

Sementara itu, terkait PKS yang mengaku tidak masalah Demokrat menyodorkan Ketua Umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono (AHH) sebagai cawapres pendamping Anies, NasDem enggan ikut menilai.

Ali sebatas menilai AHY secara pribadi, bukan dalam kapasitas sebagai cawapres. Sebab NasDem benar-benar menyerahkan pemilihan cawapres kepada Anies.

"Kita tidak bisa menilai itu, yang saya tahu secara pribadi, dia baik, terus saya jjga mengikuti sedikit, kalau kita bicara ikuti saat di TNI, Pilkada DKI kalah, kemudian jadi ketum," katanya.

"Saya tidak mau bicara tentang figur, cawapres, karena tentunya harus kalau NasDem lebih tertarik bicara kriteria," imbuh Ali.

PKS Tak Masalah AHY Cawapres Anies

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (Sekjen DPP PKS) Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, pihaknya tak masalah jika Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disodorkan Demokrat untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

"Nggak ada masalah. Pokoknya calon yang pas dengan presiden dan kesepakatan kita," kata Aboe di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Jumat (20/1/2023).

Namun, Aboe mengatakan, pihaknya siap untuk melakukan musyawarah soal pasangan capres-cawapres. Terlebih soal peluang bagaimana Anies berduet dengan AHY.

"Nggak apa-apa kok, nggak apa-apa silakan aja. kan nanti dimusyawarahkan, semua juga baik dan positif," ungkapnya.

Lebih lanjut, ketika ditanya mengenai sosok AHY, Aboe memberikan penilaian positif terhadap putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. Menurutnya, semua tergantung kesepakatan.

"Baik bagus tinggal masalahnya kombinasi bertiganya harus sepakat semua," ujarnya.

"PKS gampang aja kalau presidennya sepakat ikut aja," sanbungnya.

Sebelumnya, Deputi Analisa Data dan Informasi DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution menyatakan, bahwa Koalisi Perubahan yang akan dijajaki NasDem, PKS dan Demokrat tidak akan goyah seiring dengan adanya isu perombakan kabinet atau reshuffle.

"Koalisi Perubahan yang diinisiasi Partai Demokrat, PKS dan Partai NasDem tidak akan goyah terhadap adanya upaya rongrongan dari oligarki. Termasuk dengan makin kencangnya isu reshuffle kabinet," kata Syahrial kepada wartawan, Selasa (17/1/2023).

Syahrial mengatakan, Demokrat tidak mengharapkan koalisi yang dibangun hanya supaya dapat berlayar ke Pilpres 2024. Menurutnya, jika kekinian ada upaya-upaya untuk melemahkan terbentuknya Koalisi Perubahan, maka hal tersebut tidak akan berpengaruh.

"Begitu pun semangat yang ada pada PKS dan NasDem. Selain berlayar, juga harus menang. Tekanan-tekanan politik yang ada dan berusaha melemahkan terbentuknya koalisi tidak akan mudah menghadapi keinginan rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI