"Karena tidak laporan dahulu ke sosok pejabat diri Cibinong," ungkapnya.
Alhasil, sopir tersebut malah dikandangkan di kawasan Pusinov. Padahal menurut penulis cerita, pejabat yang dimaksud tidak pernah melakukan perawatan rutin pada bus tersebut.
"Tapi ketika ada inisiatif malah disalahkan dengan alasan SOP. Padahal pejabat ini juga melanggar SOP tidak merawat rutin bus," ucapnya.
Penulis lantas mempertanyakan logika berpikir dari pejabat BRIN itu. Sebab, sopir bus karyawan yang telah berinovasi malah berujung diistirahatkan.
"Kini nasib sang driver tidak jelas dan pejabat diri BRIN ketika ditegur sangat angkuh mungkin merasa berkuasa untuk menindas pegawai kontrak," tegasnya.