Bahkan dalam tariannya, ada karakter pasangan barongsai dewasa-anak atau jantan-betina. Dimana biasanya barongsai yang lebih muda hanya dimainkan oleh satu orang saja.
Barongsai Gaya Selatan
Di Indonesia sendiri, barongsai gaya utara ini lebih populer dan familiar di masyarakat. Barongsai gaya selatan memiliki penampilan kostum dengan warna lebih cerah.
Jenis Barongsai ini bisa memiliki warna kuning, hijau, merah muda bahkan ungu. Menurut taikooplace.com, barongsai selatan ini memiliki cermin di antara mata dengan tujuan menakut-nakuti roh jahat dan tanduk di dahi untuk memerangi kejahatan.
Ia juga punya pita merah yang menyertai menunjukkan itu telah diberkati dan dibangunkan untuk menghormati para dewa. Gerakan tarian barongsai utara juga lebih sederhana.
Pertunjukannya memperhatikan gerakan seperti menggaruk bulu, menggoyangkan rambut, menjilati rambut dan sebagainya.
Berdasarkan berbagai sumber, Guangdong adalah daerah asal barongsai gaya selatan mulai berkembang. Namun menurut chinaculture.org, legenda barongsai selatan sudah ada sejak Dinasti Qing (1644-1911).
Saat itu, Kaisar Qianlong yang sedang perjalanan inspeksi ke selatan di hilir Sungai Yangtze mendapatkan mimpi. Ia bermimpi tentang memiliki hewan keberuntungan dengan rambut berwarna-warni.
Setelah kembali ke Beijing, ibu kota, Kaisar Qianlong memerintahkan anak buahnya untuk membuat sebuah gambar hewan keberuntungan yang dia mimpikan. Kaisar lalu memerintahkan beberapa orang untuk memakai karakter hewan itu setiap kali ada festival atau upacara, sebagai simbol membuat negara makmur dan orang-orang damai.
Baca Juga: Sambut Imlek, Ancol Gelar Lunar Festival hingga Atraksi Barongsai Dalam Air
Seperti itulah beberapa jenis barongsai dalam sejarah perkembangan tariannya. Kalian lebih suka yang mana?