Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bakal melanjutkan legacy Presiden RI ke-4, Abdurahman Wahid atau Gus Dur dalam menghapuskan diskriminasi di Indonesia.
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, PKB juga bakal konsern dalam mewujudkan kesetaraan. Pria yang karib disapa Cak Imin ini menuturkan, Gus Dur merupakan sosok yang memberikan kekebasan beribadah kepada masyarakat Tionghoa setelah berpuluh tahun dilarang di Indonesia.
“Perjuangan tersebut dapat dirasakan saat ini, melalui perayaan Imlek, yang juga telah menjadi hari libur nasional,” kata Cak Imin dalam sambutannya di Refleksi Imlek 2023, di Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023) malam.
Kata Cak Imin, Gus Dur saat itu berhasil mengakhiri masa-masa diskriminasi bagi masyarakt Tionghoa. Tak hanya itu, bahkan diperiode kerjanya, lanjut Cak Imin, Gus Dur juga mengangkat keturunan Tionghoa, Kwik Kian Gie menjadi Menteri.
Baca Juga: Gus Muhaimin Dukung Penuh Revisi UU Desa Masuk Prolegnas Prioritas
“Bahkan warga Tionghoa yang selama puluhan tahun dibatasi hak-hak politiknya, saat ini telah menunjukkan peran strategisnya secara sama dan setara,” ungkapnya.
Muhaimin menegaskan, PKB bakal terus ada di barisan paling depan untuk menjaga kebhinekaan dan Pancasila.
Sementara itu, Ketua DPP PKB Daniel Johan menjelaskan imlek bagi PKB bukan hanya sekedar perayaan yang dilakukan secara gembira, namun menjadi simbol dalam menghapus diskriminasi di Indonesia.
“Imlek bagi PKB menjadi bagian sejarah yang utuh dan menjadi simbol perjuangan PKB serta bangsa Indonesia hapus diskriminasi di NKRI,” katanya.
Baca Juga: Heboh Video Ceramah Sebut Jokowi Firaun, Luqman PKB Minta Cak Nun Tak Perlu Dipolisikan