Deretan Kontroversi Guntur Romli, Hobi Sentil FPI Kini Persoalkan Ceramah Cak Nun

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 18 Januari 2023 | 12:53 WIB
Deretan Kontroversi Guntur Romli, Hobi Sentil FPI Kini Persoalkan Ceramah Cak Nun
Aktivis Jaringan Islam Liberal dan politikus Partai Solidaritas Indonesia, Mohamad Guntur Romli blak-blakan mengatakan bahwa Ganjar Pranowo menjadi capres idaman rakyat. [YouTube/Cokro TV]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli kembali mencuri perhatian publik. Baru-baru ini ia mengomentari pernyataan Emha Ainun Najib atau Cak Nun yang menyamakan Presiden Jokowi dengan Firaun.

Pernyataan Cak Nun yang membuat geger itu terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosialbeberapa waktu lalu.

“Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qarun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga, nggak 9, 10 saya kira. Terus ada Haman yang namanya Luhut,” ungkap Cak Nun dalam cuplikan video tersebut.

Pernyataan itu lantas ditanggapi cukupkeras oleh Guntur Romli melalui video yang diunggah channel YouTube Cokro TV.

“Ini penamaan yang menurut saya tidak tepat dan bahkan cenderung penghinaan. Karena bagaimanapun juga Jokowi adalah presiden kita yang tidak mungkin bisa disamakan dengan Firaun,” kata Guntur melansir dari Cokro TV, Selasa (17/01/23).

Bukan kali ini saja mantan aktivis Jaringan Islam Liberal itu menuai kontroversi. Lantas apa saja kontroversi yang pernah mencuat dari seorang Guntur Romli? Berikut ulasannya.

Sindir aksi PA 212

Pada Juni 2020, Persaudaraan Alumni 212 (PA 212 menggelar aksi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan gedung DPR RI Jakarta.

Aksi tersebut memancing Guntur Romli untuk memberikan sindiran melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @GunRomli.

Baca Juga: Sadisnya Netizen Negeri +62, Cak Nun Kini Jadi Cuk Nan, Trending Lagi...

Dengan gaya bahasa yang halus namun menohok, ia berharap aksi yang digelar PA 212 tersebut tidak menjadi cluster baru Covid 19, karena pada saat itu aksi tersebut digelar di tengah pandemi yang masih berkecamuk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI