Blak-blakan! PSI Bocorkan soal Penggeledahan di Gedung DPRD DKI: Penyidik KPK Hanya Periksa Ruangan Fraksi Golkar

Rabu, 18 Januari 2023 | 12:29 WIB
Blak-blakan! PSI Bocorkan soal Penggeledahan di Gedung DPRD DKI: Penyidik KPK Hanya Periksa Ruangan Fraksi Golkar
Petugas pengamanan dalam atau pamdal gedung DPRD DKI Jakarta melarang para wartawan untuk masuk ke dalam gedung wakil rakyat di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat hari ini, Rabu (18/1/2023). (Suara.comFakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina membocorkan kegiatan saat penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (18/1/2023) kemarin. Ia menyebut lembaga antirasuah itu menggeledah ruangan fraksi Golkar.

Elva mengatakan, penyidik saat itu memang juga mendatangi lantai 4 tempat ruangan fraksi PSI. Namun, penggeledahan dilakukan di ruang fraksi Golkar yang berada di lantai yang sama.

"Bukan kantor Fraksi PSI yang digeledah KPK. Di gedung DPRD DKI Jakarta, kebetulan kami di Lantai 4, satu lantai dengan Fraksi Golkar. Ketua Fraksi kami sudah pastikan ke Setwan dan Pamdal bahwa penyidik KPK hanya memeriksa ruangan Fraksi Golkar," ujar Elva kepada wartawan, Rabu (18/1/2023).

Selain itu, ia menyatakan memang PSI tidak terlibat sama sekali dengan dugaan kasus korupsi pengadaan lahan di Pulogadung, Jakarta Timur yang diusut KPK. Sebab, saat kasus terungkap pada tahun 2018-2019 lalu PSI belum masuk ke DPRD DKI.

Baca Juga: Antam Dukung KPK Selesaikan Proses Hukum Pengolahan Anoda Logam

"Penggeledahan ini kan berkaitan dengan kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Pulogebang. Kasus lama dari tahun 2018-2019 ketika PSI DKI belum masuk parlemen, kami belum masuk Kebon Sirih. Jadi jangan dikait-kaitkan dengan PSI," pungkasnya.

Bawa Koper dari DPRD DKI

Kemarin, penyidik KPK melakukan penggeledahan di gedung DPRD DKI Jakarta. Sejumlah koper terlihat dibawa petugas lembaga antirasuah itu.

Pantauan Suara.com di lokasi, para penyidik keluar sekitar pukul 20.47 WIB dari lobby gedung lama DPRD DKI. Awalnya, sekitar enam mobil sempat diparkirkan di lobby gedung baru untuk menjemput penyidik.

Para awak media dan petugas pengamanan juga sudah bersiap menyambut kedatangan penyidik. Namun, mendadak lokasi penyidik keluar diganti menjadi lobby gedung lama yang berada di sebelahnya.

Baca Juga: Diduga Miliki Informasi Penting, Istri dan Anak Lukas Enembe Diperiksa KPK

Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibantu oleh petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPRD DKI Jakarta memasukan tujuh koper barang bukti yang diduga berkas dan barang bukti lainnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (17/1/2023). [ANTARA/Ricky Prayoga]
Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibantu oleh petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPRD DKI Jakarta memasukan tujuh koper barang bukti yang diduga berkas dan barang bukti lainnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (17/1/2023). [ANTARA/Ricky Prayoga]

Terlihat penyidik dibantu petugas pengamanan dalam (pamdal) gedung DPRD DKI memasukan satu per satu koper ke dalam mobil secara terburu-buru. Penyidik juga keluar terpisah dari dua pintu keluar gedung Legislator Kebon Sirih itu.

Belum diketahui apa isi dari sejumlah koper yang dibawa penyidik tersebut. Para penyidik ini sudah memeriksa gedung DPRD sejak sore hari dan berlangsung selama sekitar lima sampai enam jam.

Buka Suara soal Penggeledahan

Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi angkat bicara soal penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di gedung DPRD DKI. Ia mempersilakan para penyidik dari lembaga antirasuah itu melakukan pemeriksaan di kantornya itu.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. [Suara.com/Fakhri Fuadi]
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. [Suara.com/Fakhri Fuadi]

Prasetio pun menyatakan dukungannya terhadap penggeledahan KPK itu.

"Sebagai Ketua DPRD saya mendukung sepenuhnya proses penyelidikan yang dilakukan KPK," ujar Prasetio melalui keterangan tertulis, Selasa (17/3).

Namun, ia mengaku belum mengetahui pasti penyelidikan yang dilakukan tim KPK dalam perkara apa. Meski demikian ia memastikan bahwa seluruh proses penganggaran di DPRD DKI Jakarta dilakukan secara transparan dan terbuka untuk umum.

"Semua rapat Banggar saya buka, terbuka untuk umum. Siapa pun bisa menyaksikan. Dalam hal ini pelaksanaan anggaran sepenuhnya dilakukan eksekutif, DPRD menjalankan proses penganggaran tanpa melakukan intervensi," pungkasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri membenarkan penyidik KPK menggeledah Kantor DPRD DKI Jakarta pada Selasa (17/1/2023).

Ali mengemukakan, penggeledahan tersebut terkait kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Pulogebang.

"Benar ada kegiatan penggeledahan dimaksud terkait pengumpulan alat bukti dugaan korupsi pengadaan tanah di Pulogebang," kata Ali lewat keterangan tertulisnya, Selasa (17/1/2023).

Namun Ali belum bisa merinci secara pasti barang-barang yang diamankan penyidik KPK dari hasil penggeledahan tersebut.

"Perkembangannya akan kami sampaikan kembali," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI