Cerita SBY Pernah Ngotot Ajukan Diri Jadi Cawapres Megawati Meski Pernah Bikin Sakit Hati

Selasa, 17 Januari 2023 | 17:26 WIB
Cerita SBY Pernah Ngotot Ajukan Diri Jadi Cawapres Megawati Meski Pernah Bikin Sakit Hati
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri (kanan) saat menghadiri pemakaman ibu negara Ani Yudhoyono di TMP Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hubungan antara Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri dan Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap panas dingin.

Padahal keduanya pernah bertalian dekat di mana SBY sempat menjadi bawahan Megawati. SBY bahkan disebut-sebut pernah melamar Megawati untuk menjadi wakil presidennya.

Hal ini dinyatakan oleh politikus senior, Zulfan Lindan dalam perbincangannya di kanal YouTube Total Politik.

"Pada 2001 misalnya ketika Gus Dur lengser dia jadi presiden, kenapa dia [Megawati] ngotot memilih Hamzah Haz jadi wakilnya, dia enggak mau Akbar Tanjung enggak mau SBY," ujar Zulfan Lindan.

"Ya dan hebatnya, SBY tetap ngotot maju dan kalah, dan dijadikan menteri, jadi Megawati enggak ada dendam buktinya SBY jadi menteri," imbuhnya. 

Zulfan Lindan (YouTube/Total Politik)
Zulfan Lindan (YouTube/Total Politik)

SBY sendiri sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum di era pemerintahan Megawati.

Pada tahun 2001, Megawati baru saja terpilih menjadi Presiden ke-5 RI, menggantikan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), lewat Sidang Istimewa MPR.

SBY mengaku atas dukungan banyak kalangan dan sejumlah fraksi di MPR ia kemudian mengajukan diri sebagai calon wakil presiden namun kalah dengan Hamzah Haz.

Sakit Hati Megawati Soal Kuda Tuli

Baca Juga: Kalau Gak Diusung Jadi Capres PDIP, Ganjar: Sudah Itu Urusan Ibu Mega

Perseteruan antara Megawati dengan SBY bisa ditarik jauh hingga insiden Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli (Kuda Tuli). Kala itu, PDI Perjuangan yang masih menyandang nama PDI menjadi target kerusuhan yang dilakukan oleh oknum partai yang berseberangan. Bahkan, kantor DPP PDI sempat menjadi bulan-bulanan massa yang terlibat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI