Suara.com - Muhammad Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun belakangan tengah menjadi sorotan publik. Ceramahnya yang viral di media sosial yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo atau Jokowi karena menyebutnya Firaun.
Pada saat memberikan ceramah di Kajian Maiyah, Cak Nun blak-blakan menyebut Jokowi seperti Firaun. Budayawan ini juga membandingkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bak Haman.
Bukan hanya menyinggung Jokowi dan Luhut, Cak Nun juga mengungkapkan jika Indonesia juga telah dikuasi oleh Qorun, yakni pengusaha Anthony Salim.
Pernyataanya tersebut berbuntut ramai dan mengundang berbagai respons publik, salah satunya dari pegiat media sosial Denny Siregar.
Baca Juga: Dikasihani Gibran, Fakta dan Kronologi Karyawan UNIBI Hina Jokowi Berujung Kehilangan Pekerjaan
Denny Siregar dalam cuitannya menyatakan bahwa dia menghormati Cak Nun sebagai budayawan dan seniman, namun tanggapannya berbeda saat Cak Nun mulai berbicara soal politik.
"Cak Nun itu seorang budayawan, sastrawan, musisi dan seniman. Hormati dia disitu," tulis Denny Siregar di akun Twitternya pada Selasa (17/1/2023).
"Kalau dia ngomong politik, ketawain aja. Orang juga kan harus cari makan," imbuhnya.
Cuitan Denny Sirergar sontak mengundang berbagai respons dari warganet.
"Antek Orba ngomong politik itu udah pasti ngaco," komentar warganet.
Baca Juga: Sri Mulyani: 43 Persen Negara Dunia Akan Alami Resesi, Indonesia Juga Terancam?
"Jadi kalau dia ngomong apapun ya nggak usah dianggap, ketawain aja. Orang senista apapun kan tetap harus makan juga," imbuh warganet lain.
"Denny siregar itu penulis buku, sutradara dan pekerja seni, hormati dia di situ. Kalau dia ngomongin politik, ketawain ajah," tambah lainnya.
"Lebih parah loe udah enggak ada ilmu sok ngomongin politik," tulis warganet di kolom komentar.
"Kayak ente ya den. Jempolnya kerja keras banget biar makin buncit perutnya. Sayang kecerdasan intelektual lenyap dipake buat geginian aja," timpal lainnya.