Suara.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memastikan pihaknya akan tetap menjaga kenetralan prajurit TNI dalam Pemilu 2024. Ia menyebut TNI selalu netral sejak pemilu pertama kali digelar di Indonesia.
Indonesia pertama kali menyelenggarakan Pemilu pada 1955. Pemilu itu dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap.
"Saya kira di dalam sejarah TNI sejak pemilu pertama sampai kemarin kan mana pernah TNI nggak netral? Semua kan sesuai. Kita kan netral," kata Yudo usai menghadiri acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Se-Indonesia di SICC, Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).
Yudo mengungkapkan komitmennya sejak menjalani fit and proper test sebelum resmi menjadi Panglima TNI. Menjelang Pemilu 2024, Yudo mulai menjalankan penekanan terhadap jajarannya untuk tetap netral.
Baca Juga: Pengamat UGM Sebut Diskursus Pemilu 2024 Masih Terjebak pada Isu Figur Bukan Program
Lebih lanjut, Yudo menuturkan ada perangkat intelijen yang bisa mengawasi ancaman politik praktis terselubung di lingkungan prajurit TNI.
Semisal ada yang kedapatan melakukan politik praktis, Yudo memastikan akan diproses secara hukum.
"Loh kan kita punya intelijen. Kita punya perangkat intelijen untuk itu dan selama ini kan juga netral terus kan dari dulu TNI? Ya, kalau ada oknum pasti akan kita proses hukum kan pasti. Jadi nggak perlu diragukan lagi."