Dia ingat bahwa mereka harus menguburkan beberapa mayat di desa yang berbeda karena takut dibombardir.
Tuntutan serupa juga disampaikan Habibul Rahman Noorzai (38), yang kehilangan ayah, paman, dan saudara laki-lakinya berusia 20 tahun akibat serangan itu.
“Tentara Inggris dan asing melakukan banyak kekejaman di sini. Kami ingin mereka diadili," kata Noorzai. (Sumber: Antara/Anadolu)