Bukan Cuma Liquid Vape Sabu, Tersangka Rafi Juga hendak Produksi Ekstasi di Rumah

Senin, 16 Januari 2023 | 18:44 WIB
Bukan Cuma Liquid Vape Sabu, Tersangka Rafi Juga hendak Produksi Ekstasi di Rumah
Ilustrasi pengungkapan peredaran tembakau dan liquid vape yang mengandung narkotika di gedung Dir IV Bareskrim Polri, Jakarta. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi mengungkap fakta baru dibalik penggerebekan rumah industri liquid vape sabu di Jalan Melati Nomor 19, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat pada Sabtu (14/1/2023) lalu.

Terungkap selain memproduksi liquid vape sabu, tersangka MRK alias Mochammad Rafi Khairullah (22) ternyata juga berencana memproduksi narkotika jenis ekstasi.

Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Donny Alexander mengklaim pihaknya menemukan barang bukti berupa alat cetak ekstasi, 20 kilogram sulfur, dan 500 gram campuran sabu.

"Ini rencananya disiapkan untuk menjadi nakrotika jenis ekstasi, dengan kita menyita satu alat cetak yang nanti disiapkan untuk mencetak ribuan butir ekstasi," kata Donny di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/1/2023).

Baca Juga: Jual Liquid Vape Pakai Sabu, Produsen Diringkus Polisi

Selain itu, kata Donny, pihaknya juga menemukan barang bukti berupa 1.138 gram methamphetamine. Penyidik menurutnya masih mendalami jenis ekstasi yang rencanany akan diproduksi tersangka tersebut.

"Apakah ini ekstasi jenis baru dengan rasa atau seperti liquid ini masih dalam pendalaman," katanya.

Dijual Diam-diam, Bikin Kecanduan

Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko sempat menjelaskan bahwa tersangka Rafi berencana menjual liquid vape mengandung sabu secara bebas di online tanpa sepengetahuan pembelinya. Hal ini sengaja dilakukan agar pengguna secara tidak sadar merasa kecanduan alias addict.

"Liquid vape ini dijual bebas, segmennya berarti memanfaatkan orang yang bukan pengguna, sehingga menjadi addict, karena mengandung zat yang addict. Ketika segmen itu laku maka tentu akan menjadi korban baru," ungkap Trunoyudo.

Baca Juga: Polisi Tangkap Produsen Liquid Vape Mengandung Narkoba di Kembangan Jakarta Barat

Di samping itu, Trunoyudo menyampaikan bahwa asap atau uap dari liquid vape mengandung sabu ini juga dikhawatirkan menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat yang tanpa sengaja menghirupnya. Meski sejauh ini belum dilakukan penelitian lebih mendalam terkait hal tersebut.

Ilustrasi liquid vape (Foto oleh Nathan Salt/pexels)
Ilustrasi liquid vape (Foto oleh Nathan Salt/pexels)

"Dampak pada asapnya juga merupakan dampak lagi, ini yang perlu dilakukan penekanan. Dalam hal ini penyidik Ditresnarkoba sudah melakukan suatu langkah awal untuk mencegah," tuturnya.

Trunoyudo mengklaim liquid vape mengandung sabu ini belum sempat dijual oleh tersangka. Berdasar hasil pemeriksaan, tersangka Rafi rencananya hendak mejual satu botol liquid vape sabu tersebut seharga Rp200 ribu sampai Rp400 ribu .

"Baru (pengen dijual). Makannya kita sudah cegah dari awal, itu belum terjual," kata dia.

Gerebek Rumah Industri

Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya bersama Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta menggerebek rumah industri liquid vape mengandung narkotika jenis sabu di Jalan Melati Nomor 19, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat pada Sabtu (14/1/2023).

Dalam perkara ini penyidik menangkap dan menetapkan tersangka pria berinisial MRK alias Mochammad Rafi Khairullah (22). Selain mengamankan tersangka penyidik juga menyita barang bukti berupa 16 liter cairan narkoba yang sudah dituangkan ke dalam 385 botol liquid vape siap edar.

"Barang sabu methamphetamine terus ada MDMB (metilendioksimetamfetamina) atau alat yang lain serta alat masak yang lain, diolah barang ini menjadi liquid," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Mukti Juarsa.

Mukti mengungkap bahwa pemasok bahan baku narkotika ini diduga merupakan jaringan Iran dan China. Tersangka Rafi menurutnya baru dua hari mengontrak di rumah tersebut.

"Pada hari Kamis dikirim barang ini menuju ke rumah kontrakan. Jadi ini baru dua hari berdasarkan keterangan warga setempat," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI