Suara.com - Telah ada dua nama dalam bursa calon Ketua Umum PSSI, yakni ada sosok Menteri BUMN Erick Tohir dan eks Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti.
Adapun La Nyalla Mattalitti kembali mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI usai dirinya dahulu pernah menjabat posisi tersebut pada periode 2015 hingga 2016.
La Nyalla juga memiliki misi dalam pencalonannya kali ini, yakni untuk kembali menyelamatkan sepak bola Indonesia yang selama ini dinilai stagnan atau bahkan mengalami kemunduran.
Ia juga mengaku akan memberantas berbagai isu yang mendera sepak bola Indonesia, sebut saja mafia bola.
Baca Juga: Janji Menpora soal Liga 2 Dihentikan: Cari Jalan Keluar Hingga Bicara dengan PSSI
"Selain ingin mengembalikan kejayaan sepak bola Indonesia, saya juga bertekad memberantas mafia bola yang masih marak berkeliaran. Saat saya menjabat Ketua Umum PSSI, mafia bola tak berani unjuk gigi, saya sikat habis," tulisnya di akun @LaNyallaMM1.
Publik langsung riuh usai La Nyalla mengambil keputusan tersebut. Sebab, masyarakat menilai bahwa La Nyalla lebih banyak menuai kontroversi ketimbang menorehkan prestasi.
Lantas, seperti apa prestasi La Nyalla baik di sepanjang kariernya sebagai politisi hingga di PSSI?
Kiprah La Nyalla di politik
La Nyalla di luar dunia sepak bola adalah seorang politisi. Ia dilantik sebagai ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia pada 2 Oktober 2019 oleh Mahkamah Agung yang saat itu dijabat Muhammad Hatta Ali.
Baca Juga: 'Turun Gunung' dari Jabatannya Menjadi Ketum PSSI, Erick Thohir: Sepak Bola Indonesia Harus Bersih!
La Nyalla juga merupakan seorang pengusaha, yakni mendirikan sebuah wadah pameran dagang bertajuk hKreatifitas Anak Muda Indonesia (KAMI) pada 1989.
Bentuk Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI)
La Nyalla mulai berkecimpung di dunia sepak bola dengan mendirikan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
Sesuai dengan namanya, komite tersebut dibentuk dengan tujuan untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia dari berbagai ancaman dan tantangan seperti mafia bola dan berbagai isu lainnya.
Berkat komite tersebut, La Nyalla berhasil menjabat wakil ketua umum PSSI pada tahun 2013 hingga 2015 dan lanjut sebagai Ketua Umum PSSI.
Kala itu La Nyalla dipilih melalui KLB (Extra Ordinary Congress) yang digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Minggu 18 Maret 2011.
La Nyalla panen kritik
Alih-alih diterima dengan positif, publik mengkritik keputusan La Nyalla tersebut.
Beberapa warganet menilai bahwa selama La Nyalla menjabat sebagai Ketua Umum PSSI di periode sebelumnya, sepak bola Indonesia tak menunjukkan pertumbuhan.
"Sejak kapan sepak bola Indonesia berjaya, yang ada hancur," tulis pengguna Twitter.
"Gak usah ngelawak pak," timpal lainnya.
"Sudah dibilang majunya La Nyalla cuma decoy, target aslinya yang jadi ketum PSSI ya Erick Thohir. Kemarin ngetwit seperti ini gak ada yang percaya," sindir warganet via cuitan Twitter.
La Nyalla juga sempat menjabat Ketua Pengprov PSSI Jawa Timur hingga Exco PSSI.
Kontributor : Armand Ilham