Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI 2023-2027.
Menurutnya, pencalonan Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI menggantikan Iwan Bule merupakan hal yang tidak sepantasnya dilakukan seorang menteri.
Ia bahkan blak-blakan mengatakan hal tersebut merupakan pertanda bahwa Presiden Joko Widodo tidak lagi bisa memimpin kabinet di pemerintahannya.
"Erick Thohir jadi ketua PSSI, demikian juga Menteri Olahraga, kan dia adalah menteri untuk mengatur kebijakan, bukan untuk aktif dalam organisasi. Ya kalau penasihat ya boleh lah karena nggak ada kerjaan. Ini jadi ketua PSSI aktif, saudara Erick Thohir adalah Menteri BUMN mau merangkap jadi ketua PSSI," kata Rocky seperti dikutip Suara.com melalui tayangan kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu (15/1/2023).
Baca Juga: Dukung Erick Thohir jadi Ketum PSSI, Raffi Ahmad: Dia Punya NyaliBenahi Sepak Bola Indonesia
Rocky Gerung menerangkan jika langkah Erick Thohir tersebut dilakukan semata-mata hanya untuk meraih elektabilitas.
"Itu artinya kan mau menambah elektabilitas," terang Rocky.
Ia lantas mengungkapkan jika seorang menteri tidak seharusnya memiliki rangkap jabatan, apalagi jika jabatan tersebut akan menggerus waktu begitu banyak.
"PSSI itu adalah organisasi yang basisnya itu ada di FIFA, dan sebetulnya kita mesti mengerti bahwa kalau dia punya jabatan publik jangan dirangkap oleh jabatan lain yang time consuming, yang menghabiskan waktu," ujar Rocky.
Pada kesempatan ini, Rocky Gerung mengujarkan bahwa sebagai seorang pemimpin sudah sepatutnya Jokowi memberikan peringatan kepada para menterinya, terutama soal pencalonan Erick Thohir sebagai Ketum PSSI.
Baca Juga: Bukan Bebek Lumpuh, Rocky Gerung Sebut Jokowi Sudah Jadi 'Sitting Duck': Tak Lagi Dilindungi PDIP
"Kan presiden mestinya tegur atau paling nggak dua menteri ini merasa kalau menteri yang eksekutif sehari-hari kerjaannya banyak tapi mau mencalonkan diri jadi ketua PSSI," jelas Rocky.
Ia bahkan secara terang-terangan menyebut jika kini Jokowi terlihat sebagai bebek lumpuh karena tidak bisa lagi mengontrol para menterinya.
"Jadi itu pertanda bahwa organisasi kabinet udah tidak bisa lagi dikendalikan lagi oleh presiden dan itu yang memungkinkan kita makin lama makin tahu bahwa presiden sebetulnya udah bebek lumpuh tuh," terang Rocky.
"Karena nggak bisa lagi jadi gembala itu buat menuntun bebek-bebek yang lainnya," pungkasnya.