Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta jajarannya di tingkat kabupaten hingga desa memberi pelatihan keterampilan kepada penyandangan disabilitas atau difabel. Pelatihan tersebut diharapkan dapat mengembangkan bakat dan minat para penyandang disabilitas hingga memiliki kemandirian.
Hal ini disampaikan Ganjar saat membuka rapat kerja nasional Perkumpulan Tunanetra Kristian Indonesia (PETKI) di Gedung Dikjur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu (14/1/2023). Dalam kesempatan itu Ganjar meminta jajaran di tingkat kabupaten sampai desa melakukan validasi terhadap jumlah penyandang disabilitas di masing-masing wilayahnya.
"Mana yang tunanetra, mana yang tuli, mereka butuh pelatihan apa agar bisa kita bantu," kata Ganjar.
Ganjar juga menekankan proses validasi tersebut sebisa mungkin dilakukan secara cepat. Sehingga proses pelatihan keterampilan bisa dengan segera diterapkan.
Baca Juga: Profil Guntur Kakak Megawati yang Frontal Dukung Ganjar Ketimbang Puan
"Kalau itu bisa dipercepat, maka akan membantu kita memberikan pelatihan, kemandirian, dukungan kepada mereka sampai mereka menyatakan diri siap," katanya.
Menurut Ganjar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas. Perda tersebut diklaim sebagai bentuk komitmen kepedulian pemerintah terhadap penyandang disabilitas.
Tak hanya itu, lanjut Ganjar, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga telah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pemenuhan Hak Disabilitas. Ganjar menyarankan PETKI untuk mengoptimalkan peraturan tersebut untuk memenuhi segala kebutuhan sarana dan prasarana penunjang para penyandang disabilitas.
"Saya tawarkan, apa sih yang menjadi problem mereka dan kemudian bagaimana mereka bisa kita latih diberikan akses yang banyak, sehingga bisa mandiri," pungkasnya.
Baca Juga: Tanda-tanda Puan Bukan Capres Pilihan Megawati, Benarkah Ganjar Bakal Dipilih?