"Artinya mempersilahkan kader lain yang punya potensi menang untuk maju sebagai calon presiden dari PDI-P," ujar Pangi pada Sabtu (14/1/2023).
Terlebih di kalangan pemilih PDI-P terjadi split ticket voting terhadap Puan karena ada kecenderungan secara signifikan memilih Ganjar Pranowo. Menurut Pangi, sebelum nama capres keluar dari Megawati, Puan akan terus berusaha menaikkan elektabilitas.
"Puan akan kembali memompa elektoralnya, karena PDI Perjuangan itu tidak boleh hanya satu tokoh yang menonjol, tapi harus punya banyak kader yang menonjol baik secara kompetensi maupun secara elektabilitas," katanya.
Kode Puan Merendah Untuk Raih Simpati Publik?
Terakhir ada pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komaruddin yang menilai pernyataan Puan soal tidak masalah jika tak menjadi capres adalah bagian dari komunikasi politik. Menurut Ujang, pernyataan itu sebagai strategi untuk mendapat respons yang baik dari masyarakat.
"Saya melihat ini bagian dari komunikasi politik Puan untuk tetap mendapatkan simpati publik, respons positif dari publik, perhatian publik. Sehingga bisa menaikkan elektabilitasnya," ujar Ujang saat pada Sabtu (14/1/2023).
Jadi bukan sadar atau mengalah. Tapi pernyataan itu tetap merupakan upaya menjadi capres. Tapi seandainya tak dicapreskan maka tidak masalah,'' lanjutnya.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Baca Juga: Megawati Tunjukkan Power Lebih Kuat daripada Jokowi, Pakar: Ups Ini di Acara Banyak Orang Pintar...