Puan Tak Harus Jadi Capres
Puan sendiri sempat tegang saat mendengarkan pidato Megawati karena banyak menyinggung soal pemimpin perempuan. Ia lantas meyakinkan bahwa Megawati tak akan memilih capres atas dasar kedekatan tapi kemampuan. Oleh karenanya Puan legowo jika bukan dirinya yang dipilih untuk melenggang ke perebutan kursi RI-1.
"Tadinya deg-degan, aduh siapa nih yang mau disebut, siapa yang mau disebut, kok perempuan terus yang disebut, ya ternyata gak ada yang disebut. Pasti Bu Mega punya pertimbangan sendiri, jadi bukan berarti harus Puan Maharani," kata Puan.
Sinyal Megawati Bakal Tunjuk Ganjar?
Megawati nyatanya tidak mendeklarasikan capres yang akan maju dalam Pilpres 2024 di acara HUT ke-50 PDIP pada Selasa (10/1/2023) kemarin. Pengamat politik Jhon Sitorus menilai bahwa hal tersebut merupakan kode jika Megawati akan menunjuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju dalam Pilpres 2024.
Jhon Sitorus menduga jika Megawati sengaja menunda pendeklarasian agar Ganjar Pranowo bisa fokus dalam mengemban tugas dan kewajibannya sebagai gubernur yang akan berakhir pada September 2023.
Ia juga menjelaskan jika saja Megawati memilih Puan, maka HUT ke-50 PDI Perjuangan merupakan momen paling pas untuk mendeklarasikan namun nyatanya tidak.
"Tindakan bu Mega untuk menunda deklarasi Capres hari ini semakin meyakinkan publik jika pilihannya hanya pada Ganjar Pranowo, bukan Puan. Kenapa? Karena Bu Mega ingin memastikan pak Ganjar fokus mengurus Jawa Tengah sebelum masa bakti selesai hingga September 2023," kata Jhon Sitorus lewat cuitan Twitter @Miduk17.
Kode Puan Menyerah Tanpa Syarat?
Baca Juga: Megawati Tunjukkan Power Lebih Kuat daripada Jokowi, Pakar: Ups Ini di Acara Banyak Orang Pintar...
Pengamat Politik lainnya, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan pernyataan Puan soal tidak mesti dia yang menjadi calon presiden (capres) dari PDI-P mengindikasikan sikap tertentu. Ia menilai pernyataan Puan itu sebagai kode menyerah tanpa syarat.