Suara.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menjadi salah satu nama yang diduga kuat akan dicapreskan oleh partainya, PDI Perjuangan.
Sinyal ini seolah semakin terlihat lantaran Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, banyak menyelipkan pesan kepemipinan perempuan di pidatonya, Selasa (10/1/2023).
Ditambah dengan status Puan yang merupakan anak kandung Megawati membuat tiket capres itu seolah semakin di depan mata. Namun dalam wawancara eksklusifnya bersama Rosianna Silalahi di program ROSI, Puan menegaskan capres PDIP tidak harus dirinya.
Bahkan dengan blak-blakan Puan mengaku tidak pernah menerima karpet merah atau privilese kendati merupakan kader "darah biru" di PDIP.
"Ibu Mega itu, kembali lagi, (selalu bilang) ini bukan urusan anak, ini urusan memunculkan seorang pemimpin untuk bangsa dan negara. Apakah siapa, bagaimana, ya pasti Ibu Mega punya pertimbangan sendiri, jadi bukan berarti harus Puan Maharani," tegas Puan, dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Sabtu (14/1/2023).
"Bukan berarti harus Puan Maharani?" tanya Rosi lagi, yang kembali dipertegas oleh mantan Menko PMK tersebut.
Puan lantas bercerita bahwa dirinya tidak pernah mendapat privilese sebagai seorang cucu Soekarno yang pandangan politiknya sangat mengakar kuat di PDIP.
"Saya merasa tidak ada privilese untuk saya, karena memang selalu ditugaskan untuk turun ke bawah, kerja yang bener, yang kuat, yang sabar, yang tabah menghadapi semua tantangan ke depan. Itu semua saya jalani," tuturnya.
"Jadi nggak ada, nggak ada itu kayak semuanya karpet merah, nggak ada banget, itu hoaks," imbuhnya.
Karena itulah, Puan mengaku siap apapun keputusan Megawati jelang Pilpres 2024 nanti. Termasuk bila bukan dirinya lah yang ditunjuk menjadi capres PDIP.
"Saya tuh kader, jadi saya meyakini apapun yang menjadi keputusan Ibu Ketua Umum itu adalah keputusan terbaik yang akan dipilih untuk bangsa dan negara, dan tentu saja PDI Perjuangan," ungkap Puan.
"Jadi sebagai kader, tentu saja saya akan ikut dengan keputusan Ketua Umum karena itu pasti yang terbaik untuk bangsa dan negara dan juga PDI Perjuangan. Siapapun," pungkasnya menegaskan.