Suara.com - Seorang pilot WNI Anton Gobay ditangkap pihak keamanan di Filipina beberapa waktu lalu atas kasus penyelundupan senjata api (senpi). Pangdam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa menyebut Anton Gobay berusaha memasok senjata api untuk Tentara Pemberantasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Papua.
"Memang ada laporan terkait senjata api yang dimilikinya yang diduga akan dipasok untuk KSB (kelompok sipil bersenjata) di Papua, namun sebelum terealisasi Anton Gobay yang berprofesi sebagai pilot itu ditangkap," kata Saleh di Jayapura, Papua, Sabtu (14/1/2023).
"Kami masih mendalami apakah yang bersangkutan pernah memasok senjata api atau ini yang pertama," sambungnya.
Terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Komisaris Besar Polisi Faizal Rahmadani menyebut kalau Anton Gobay pernah ditangkap di Nabire pada 2014. Penangkapan itu terjadi sebelum Anton Gobay sekolah penerbangan di Manila, Filipina.
Baca Juga: TPNPB-OPM Masih Tebar Teror ke Warga, Polri Perpanjangan Masa Operasi Satgas Damai Cartenz Papua
Anton Gobay disebutnya memiliki jaringan ke juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom serta kelompok kriminal bersenjata (KKB) lainnya.
"Dia baru mau mencoba menjual 12 pucuk senjata api, di antaranya 10 jenis AR 15 yang dikumpulkan di Filipina untuk dijual ke Papua, namun belum dipastikan ke kelompok mana karena senjata itu akan dijual ke penawar dengan harga tertinggi," terangnya.
Anton Gobay ditangkap bersama dua warga Filipina oleh kepolisian Filipina pada Sabtu (7/1/2023). Ketiganya ditangkap atas dugaan transaksi jual beli senjata api.
Dedi menyebut Anton Gobay alias AG membeli 12 pucuk senjata api di Filipina untuk mendukung kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Rinciannya; 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber 5.56 senilai 50 ribu Peso tanpa amunisi dan dua pucuk senpi laras pendek merek Ingram 9mm senilai 45 ribu Peso tanpa amunisi.
"AG mengaku akan membawanya ke Papua untuk mendukung kegiatan organisasi Papua," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Rabu (11/1/2023). [ANTARA]
Baca Juga: Panglima TNI Yudo Bakal Datangi Tiga Daerah Rawan Konflik, Termasuk Markas TPNPB-OPM