Disebutkan, kamar belakang rumah Abah Yanto, digunakan sebagai tempat untuk menerima para pasiennya. Ia juga diketahui memiliki mobil baru dan seorang sopir. Hal ini diungkap Ketua Paguyuban Perum Grand Verona, Edo Prasetya Saputra.
Edo menambahkan bahwa sehari-hari, Abah Yanto memakai kursi roda karena menderita stroke. Setiap pagi, katanya, sang dukun itu berjemur di bawah terik sinar matahari. Keberadaannya disebut sudah membuat warga resah.
Sebab, pasien yang datang silih berganti tak mengenal waktu, termasuk saat dini hari. Meski sudah diperingatkan, Abah Yanto tetap diam. Ia juga disebut Edo tidak menyetorkan data kependudukan dan tidak aktif dalam kegiatan warga.