Fakta-fakta Ritual Darah Abah Yanto, Dukun Pengganda Uang di Gresik Seret Nama PMI

Farah Nabilla Suara.Com
Sabtu, 14 Januari 2023 | 13:38 WIB
Fakta-fakta Ritual Darah Abah Yanto, Dukun Pengganda Uang di Gresik Seret Nama PMI
Sejumlah kantong darah yang ditemukan di kontrakan MY atau Abah Yanto, dukun pengganda uang dengan ritual darah di Gresik, Jawa Timur. (Dok. Polres Gresik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi menangkap MY atau biasa disapa Abah Yanto (42) di Perum Gran Verona, Kota Gresik, Jawa Timur. Ia ditangkap atas dugaan penipuan pada Selasa (10/1/2023) dini hari.

Ini berawal dari pengakuannya yang mampu menggandakan uang.

Abah Yanto dikenal sebagai dukun yang bisa menggandakan uang dengan ritual darah. Ia mengaku memiliki pengikut di beberapa kota di Jawa Timur. Alih-alih bertambah, ia justru menipu korbannya yang berharap uangnya dilipatgandakan.

Lantas, seperti apa ritual darah yang dilakukan Abah Yanto untuk menggandakan uang? Cari tahu informasi selengkapnya terkait hal ini melalui fakta-fakta berikut.

Ditemukan Puluhan Kantong Darah

Saat menangkap Abah Yanto di rumah kontrakannya, pada Selasa (10/1/2023) dini hari, polisi menemukan puluhan kantong darah. Diketahui, ada sekitar 34 kantong darah manusia berukuran 200 cc dan 250 cc yang disita.

Tak hanya itu, polisi juga menemukan uang mainan yang dipakai Abah Yanto untuk mengembalikan uang milik korbannya. Kemudian, ditemukan pula sejumlah keris yang digunakan sang dukun dalam melakukan ritual.

Darah untuk Beri Makan Jenglot

Berdasarkan penyelidikan sementara, Abah Yanto kepada polisi mengaku darah itu digunakan sebagai sesajen bagi jenglot. Keterangan ini disampaikan Kanit Pidek Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Lutfi Hadi di Mapolres Gresik, Rabu (11/1/2023).

Baca Juga: PMI Cianjur Dapatkan Bantuan Sepeda Motor dari PMI Klaten untuk Kendaraan Operasional Kawasan Terdampak Gempa

Pemberian sesajen untuk jenglot dilakukan saat ritual penggandaan uang. Ia juga menggunakan keris sebagai media. Ia pun mengaku sudah menjalani ritual selama setahun terakhir dan memiliki pengikut di berbagai kota. Mulai dari Gresik, Tuban, Surabaya, hingga Lamongan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI