Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru-baru ini terang-terangan mendukung Yusril Ihza Mahendra jika maju sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2024. Menurut Jokowi, Yusril adalah politikus dengan pengalaman yang panjang dan mumpuni.
Hal itu bukan yang pertama kali dilakukan Jokowi. Sebelumnya Jokowi juga mendukung Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto hingga Airlangga Hartanto untuk maju dalam Pilpres 2024.
Aksi Jokowi sering endorse tokoh politik jadi capres ini pun sempat menuai kontroversi. Simak profil singkat tokoh-tokoh yang diendorse Jokowi jadi capres berikut ini.
1. Yusril Ihza Mahendra
Yusril Ihza Mahendra merupakan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) sejak berdiri pada 17 Juli 1998 yang diembannya sampai tahun 2005. Ia kemudian masuk ke Kabinet Persatuan Nasional yang dibentuk oleh Presiden Gus Dur sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan periode 1999-2001.
Baca Juga: Emoh Maju Lagi di Pilpres 2024, Wapres Ma'ruf Amin: Saya Sudah Tua
Jabatan sebagai Menteri Hukum dan HAM Kabinet Gotong Royong juga pernah disandang Yusril pada 2001-2004. Ia lantas dipilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Sekretaris Negara.
Usai menjadi menteri, Yusril kembali ke PBB sebagai ketua umum dalam Muktamar IV pada April 2015. Posisi ketum diemban untuk periode 2014-2019.
Yusril kembali menduduki jabatan yang sama secara aklamasi melalui Muktamar PBB di Belitung pada September 2019. Pada tahun 2019, Yusril sempat ditunjuk sebagai pengacara Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019. Padahal pada pilpres sebelumnya, ia dipercaya sebagai pengacara Prabowo-Hatta Rajasa.
Jokowi sendiri telah memberikan sinyal Yusril untuk menjadi capres atau cawapres di Pilpres 2024. Hal itu disampaikan Jokowi ketika menghadiri Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai Bulan Bintang di Pulo Gadung, Jakarta pada Rabu (11/1/2023).
2. Prabowo Subianto
Prabowo Subianto merupakan Menteri Pertahanan (Menhan) yang dilantik Presiden Jokowi pada tanggal 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju Masa Jabatan 2019-2024. Ia mengenyam pendidikan dan jenjang karier militer selama 28 tahun sebelum berkecimpung dalam dunia bisnis, politik dan pemerintahan.
Baca Juga: Hasil Kerja Ganjar, Jembatan Timbang Bebas Pungli Sejak 2014
Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bersama Hatta Rajasa maju sebagai capres dalam Pemilu 2014. Namun Prabowo dan Hatta Rajasa diungguli pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Ia kemudian mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan umum Presiden Indonesia 2019, berpasangan dengan Sandiaga Uno. Dalam Rapimnas Gerindra 13 Agustus 2022 di Sentul, Prabowo menerima pencalonan partainya untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilihan umum Presiden Indonesia 2024.
Jokowi menyampaikan dukungan pada Prabowo sebagai capres 2024 pada November 2022 lalu. Ketika memberikan sambutan di acara HUT Perindo, Jokowi berkelakar bahwa pada 2024 merupakan tahun kemenangan Prabowo Subianto jika maju sebagai calon presiden (capres) RI.
"Saya ini dua kali menjadi Wali Kota Solo menang, kemudian ditarik di Jakarta sekali menang. Selanjutnya, dua kali di Pemilu Presiden, menang. Mohon maaf Pak Prabowo, kelihatannya setelah ini (Pilpres 2024) jatah Pak Prabowo," ujar Jokowi pada Senin (7/11/2022).
3. Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo merupakan Gubernur Jawa Tengah yang menjadi simpatisan PDI sejak muda. Karier politik Ganjar terus naik dan sempat duduk di kursi DPR RI dua periode.
Ganjar lalu ditugaskan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013. Ia menang Pilgub hingga memimpin Jateng selama dua periode. Di periode kedua 2018-2023, Ganjar berpasangan dengan putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair yaitu Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin.
Jelang Pilpres 2024, nama Ganjar makin moncer di berbagai hasil survei dan menduduki urutan atas. Namun Ganjar diberi sanksi lisan dari partainya PDIP karena statemennya yang menyatakan siap jika ditugasi partai, yang merujuk pada pertanyaan persiapan Pilpres 2024.
Jokowi memberi sinyal dukungan pada Ganjar lewat narasi ciri pemimpin memikirkan rakyat memiliki rambut putih. Pesan politik Jokowi itu disampaikan di hadapan para relawan dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Jakarta pada Sabtu (26/11/2022).
4. Airlangga Hartanto
Airlangga Hartanto merupakan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Ia memulai karier politiknya pada 1998 dengan masuk ke dalam Partai Golkar (Golongan Karya). Airlangga mengemban jabatan sebagai Wakil Bendahara Partai Golkar untuk periode 2004-2009.
Kemudian Airlangga berhasil menempati salah satu kursi di parlemen DPR RI untuk periode 2009-2014. Di Partai Golkar, kedudukan Airlangga naik sebagai Ketua Umum Partai pada tahun 2017.
Posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan mendukung Joko Widodo pada Pilpres 2014 membuatnya berhasil menduduki jabatan sebagai Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husein di Kabinet Indonesia Kerja 1 tahun 2016.
Pada Pilpres 2019 ketika Jokowi kembali terpilih sebagai presiden, Airlangga kemudian menduduki kursi Menteri Perekonomian RI untuk periode 2019-2024.
Jokowi memberi sinyal dukungan pada Airlangga Hartanto sebagai pempimpin yang punya jam terbang yang tinggi.
"Betul-betul pemimpin ke depan ini harus kita pilih yang memiliki jam terbang yang tinggi. Salah satu yang saya lihat, Bapak Airlangga Hartarto," kata Jokowi di HUT ke-58 Partai Golkar, Jakarta International Expo pada Jumat (21/10/2022) lalu.
Kontributor : Trias Rohmadoni