Suara.com - Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi Brigadir Jenderal TNI Juinta Omboh Sembiring mengungkap persenjataan yang dipegang oleh kelompok kriminal bersenjata di Pegunungan Bintang itu mayoritas berasal dari reruntuhan helikopter MI-17. Helikopter tersebut jatuh di wilayah itu pada 2019.
"Senjata yang diambil dari reruntuhan helikopter beserta amunisinya itu digunakan untuk menyerang warga sipil dan aparat keamanan," kata Juinta dihubungi di Jayapura, Papua, Jumat (13/1/2023).
Helikopter MI-17 itu hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua pada 28 Juni 2019. Awal 2020, bangkai helikopter MI-17 berikut jenazah kru serta penumpang akhirnya ditemukan tepatnya di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
Penumpangnya berasal dari Batalion Yonif 725/WRG berjumlah lima orang, yaitu Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan (komandan regu), dengan anggota Prajurit Satu Yaniarius Loe (tamtama bantuan senapan otomatis), Prajurit Satu Risno (tamtama penembak senapan 1/GLM), Prajurit Dua Sujono Kaimudin (tamtama penembak senapan 2), dan Prajurit Dua Tegar Hadi Sentana (tamtama penembak senapan 4).
Sedangkan kru pengawak MI-17 adalah Kapten CPN Bambang sebagai flight engineer, Kapten CPN Aris (pilot), Sersan Kepala Suriatna (T/I), Letnan Satu CPN Ahwar (kopilot), Prajurit Satu Asharul (mekanik), Prajurit Kepala Dwi Pur (mekanik), dan Sersan Dua Dita Ilham (bintara avionika).
Helikopter itu membawa 11 pucuk senjata terdiri atas tujuh jenis senapan serbu SS-1, tiga pistol, dan satu pelontar granat alias GLM beserta amunisinya.
Juinta menerangkan pihaknya berusaha melakukan pendekatan kepada kelompok kriminal bersenjata itu untuk tidak lagi mengganggu masyarakat. Adapun TNI turut menggandeng Pemkab Pegunungan Bintang, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk menjalankan pendekatan tersebut.

Melalui pendekatan, Juinta berharap KSB tidak lagi melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil dan aparat sehingga pembangunan dapat dilaksanakan.
"Segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah dilakukan karena bila tidak maka TNI-Polri akan melakukan pengejaran dan penangkapan yang dilakukan secara terukur," ucapnya.
Baca Juga: Dua Tukang Ojek di Pegunungan Bintang Dibunuh
Sebelumnya, KKB di Pegunungan Bintang melakukan serangan seperti membakar sekolah hingga menembaki pesawat.