Suara.com - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai sikap Presiden Jokowi saat menghadiri HUT ke-55 PDI Perjuangan tidak begitu rileks.
Burhanuddin yang kerap ikut datang di acara partai politik yang dihadiri Jokowi, mengatakan sang presiden biasanya jauh lebih rileks ketika memberikan sambutan di perayaan parpol selain PDIP.
Jokowi yang berada di 'kandang' atau partainya sendiri itu justru terlihat tegang dan tidak rileks.
Menurut Burhanuddin, hal tersebut berkaitan dengan kekuatan atau power. Ia menjelaskan bahwa Jokowi di partai politik lain 'dianggap memiliki power lebih kuat' daripada Ketua Umum Golkar, PBB, Perindo, P3 dan ketua umum partai pendukungnya.
Baca Juga: Anies Sudah Start, Megawati Belum Umumkan Capres PDIP, Elektabilitas Puan Masih Rendah?
"Secara umum, itu secara power 'di bawah' Presiden Jokowi'," kata Burhanuddin dikutip Suara.com dari tayangan KOMPAS TV, Jumat (13/01/2023).
Akan tetapi, konsep 'power' tersebut akan berbeda jika berada di hadapan PDI Perjuangan terutama sang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ibu Mega itu punya power terutama di dalam dan kebetulan Pak Jokowi bagian internal dari PDI Perjuangan, itu yang lebih kuat," jelasnya.
Oleh sebab itu, Burhanuddin menyampaikan Jokowi terlihat kurang rileks saat menghadiri perayaan ulang tahun PDIP itu.
Burhanuddin juga melihat Jokowi saat memberikan sambutan di HUT lebih membaca teks dan bahkan celetukan-celetukannya kurang muncul.
Baca Juga: CEK FAKTA: Megawati dan Surya Paloh Sepakat Usung Ganjar untuk Pilpres 2024, Benarkah?
Menurut Burhanuddin, sikap Jokowi tersebut sudah sering dilihatnya ketika menghadiri acara PDIP. Ia menyebut bahwa Jokowi sekaan di bawah tekanan ketika berada di acara partainya sendiri.
"Dan ini bukan kali pertama, coba lihat acara-acara PDI Perjuangan pada umumnya, Pak Jokowi terlihat kayak under pressure," imbuhnya.