Suara.com - Pada tahun 2014 lalu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sempat viral karena ngamuk-ngamuk di Jembatan Timbang Subah Kabupaten Batang. Kala itu, ganjar memergoki adanya praktik pungutan liar (pungli) yang terjadi.
Di tahun itu, Ganjar baru menjabat satu tahun sebagai Gubernur Jawa Tengah. Ia pun langsung tancap gas melakukan reformasi birokrasi di berbagai lini, salah satunya menegakkan aturan di jembatan timbang.
Ternyata, kamarahan Ganjar ketika itu benar-benar mengubah praktik kotor yang sudah lama mandarah daging. Jembatan timbang di Jawa Tengah kini jauh lebih tertib, pelayanan berbasis online dan yang pasti taka da lagi pungli.
Perubahan itu dirasakan jelas oleh para sopir, terutama kendaraan muatan. Mereka merasa nyaman dan aman jika melintas di wilayah Jawa Tengah.
Ade Hermanto, salah satunya, seorang sopir truk ekspedisi mengaku tidak ada lagi pungli di Jembatan Timbang di Jawa Tengah sejak Ganjar marah-marah.
"Pernah (marah-marah) di Jembatan Timbang Subah. Sekarang di Jawa Tengah sudah tidak ada apa-apa, aman lah," katanya ditemui di Jembatan Timbang Ajibarang, Banyumas, Jumat (13/1/2023).
Pria asal Pekalongan itu mengungkapkan kalau sopir dulu harus menyiapkan "amplop" untuk bisa lolos dari Jembatan Timbang. Namun, praktik itu kini lenyap karena sikap tegas Ganjar.
"Sejak Pak Ganjar ngamuk sudah aman. Kalau dulu harus menyiapkan uang. Kalau sekarang tidak, hanya siapkan surat-surat saja," terangnya.
Ia mempertegas, di Jawa Tengah tidak ada lagi petugas Jembatan Timbang yang melakukan pungli.
Baca Juga: Pidato Megawati di HUT PDIP, Rocky Gerung: Kalau Jokowi enggak Ada Apa-apanya, Apalagi Ganjar
"Sekarang tidak berani, karena zaman sudah canggih. Dan, karena Pak Ganjar ngamuk itu. Kalau di luar Jawa Tengah masih ada, saya tahu sendiri tapi tidak tahu nama petugasnya," imbuhnya.