Siapa Bilang Tidak Penting? Ternyata Ini Alasan Ganjar Duduk di Baris Kader Biasa saat HUT ke-50 PDIP

Jum'at, 13 Januari 2023 | 13:45 WIB
Siapa Bilang Tidak Penting? Ternyata Ini Alasan Ganjar Duduk di Baris Kader Biasa saat HUT ke-50 PDIP
Politisi PDIP Ganjar Pranowo di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1/2023). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi sorotan karena seolah tidak digubris sama sekali oleh Megawati Soekarnoputri di HUT ke-50 PDIP pada Selasa (10/1/2023).

Salah satu buktinya adalah Ganjar yang duduk berimpitan dengan para kader lain ketimbang duduk di barisan depan bersama elite PDIP. Padahal Ganjar ramai digadang-gadang menjadi kandidat Calon Presiden 2024 dari partai banteng.

Hal ini turut disoroti oleh jurnalis senior Karni Ilyas. "Ganjar hari itu tempat duduknya bukan di elite-elite partai, tapi di belakang, di tempat kader yang lain yang biasa. Bukan kader yang ditaruh di depan, yang misal dijagokan untuk jadi Capres kemungkinan besar di depan ditaruhnya, bukan di belakang," tutur Karni, dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Jumat (13/1/2023).

Namun opini ini rupanya langsung diluruskan oleh politisi senior PDI Perjuangan, Panda Nababan. Lewat program yang sama, Panda menjelaskan posisi duduk Ganjar bukan berarti yang bersangkutan dianggap tidak penting di partai.

Baca Juga: Ada 3 Kode Tersembunyi dari Pidato Megawati Soekarnoputri, Begini Pembahasannya

Politisi Senior PDIP Panda Nababan (YouTube/Uya Kuya TV)
Politisi Senior PDIP Panda Nababan (YouTube/Uya Kuya TV)

"Soal duduk di kursi, itu Gubernur Bali Koster (I Wayan Koster), Gubernur Kalteng Sugianto (Sugianto Sabran), Ganjar, itu semua di daerah-daerah asalnya. Dan dia, Ganjar, bersama dengan Jawa Tengah," terang Panda.

"Jadi tidak ada sebenarnya sesuatu yang dibuat," tegas Panda menambahkan. Status Ganjar berbeda dengan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, misalnya yang berada di barisan depan karena merupakan Bendahara DPP PDIP.

"Jadi nanti kita tersesat soal duduk, ini memang wilayah per wilayah," ungkap Panda, menegaskan tidak ada diskriminasi atau makna khusus untuk Ganjar yang sudah digadang-gadang menjadi penerus Presiden Joko Widodo.

Panda sendiri menyatakan bahwa nama Capres 2024 PDIP sudah ada di kantong Megawati selaku ketua umum partai. Panda juga sangat aktif mengikuti perjalanan penentuan nama capres.

Namun Panda memilih untuk tidak mempublikasikannya. Pasalnya Panda pernah mengalami pengalaman buruk tahun 2013 silam, di mana Megawati sampai marah besar kepadanya lantaran mendahului mengungkap nama capres yang akan didukung.

Baca Juga: Jokowi Blak-blakan Dukung Yusril Nyapres, Politisi PDIP: Prosesnya Gak Mudah!

Momen Ganjar Pranowo menyambut Megawati Soekarnoputri di Lanud Adi Soemarmo Solo. (bidik layar Instagram Ganjar Pranowo)
Momen Ganjar Pranowo menyambut Megawati Soekarnoputri di Lanud Adi Soemarmo Solo. (bidik layar Instagram Ganjar Pranowo)

"Waktu itu saya naik di podium, saya umumkan calon presiden Joko Widodo, saya mendahului Megawati. Aku lihat mukanya Mega muram, kesal, dia kayaknya marah, geram, kelihatan itu mukanya. Besoknya kami dikumpulkan di Batu Tulis, di situ habis aku disemprot sama Mega," kata Panda.

"Jadi untuk kali ini saya nggak mau ulangi. Sudah tahulah aku, tapi aku nggak mau ulangi," jelas Panda.

Ayah Putra Nababan itu juga menegaskan bahwa capres yang akan diusung PDIP tahun 2024 mendatang sudah didiskusikan dengan baik bersama Jokowi.

Pasalnya Jokowi juga punya rekam jejak luar biasa memenangkan 5 pemilu berturut-turut, sementara Megawati mengalami 3 kali kekalahan yang begitu pahit.

"Megawati dan Jokowi sangat begitu dekat dan mereka berdua, aku yakin, pasti diskusi mengenai pilihan ini. Jadi kalau diskusi sahabat antara yang kalah dan menang lebih otentik, nggak berteori-teori," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI