Mabes Polri: Kasus Hukum Jual Beli Senjata Api Ilegal Anton Gobay Ditangani Kepolisian Filipina

Jum'at, 13 Januari 2023 | 13:39 WIB
Mabes Polri: Kasus Hukum Jual Beli Senjata Api Ilegal Anton Gobay Ditangani Kepolisian Filipina
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo (Dok. Polri).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polri menyebut proses hukum kasus jual beli senjata api ilegal yang melibatkan warga negara Indonesia (WNI) bernama Anton Gobay akan dilakukan oleh kepolisian di Filipina.

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengklaim pihaknya telah menemui Anton Gobay dan memastikan kondisinya dalam keadaan sehat.

"Polri memastikan bahwa AG (Anton Gobay) selama dalam penahanan yang dilakukan oleh Police Regional Office 12 di General Santos dalam keadaan sehat dan hak sebagai tersangka telah dipenuhi oleh pihak Kepolisian Filipina," kata Dedi kepada wartawan, Jumat (13/1/2023).

Berdasar hasil pemeriksaan, kata Dedi, Anton Gobay mengaku berencana menjual senjata api ilegal tersebut kepada pihak mana saja yang berani menawarkan harga tertinggi.

Baca Juga: Siapa Anton Gobay? WNI Ditangkap di Filipina Gegara Beli Senjata Api Ilegal

"AG dalam membawa senjata api memilih memanfaatkan jalur melalui Davao City menuju ke Gensan yang akan digunakan sebagai jalur penyelundupan senpi dari Filipina menuju Papua sebelum tertangkap," imbuh Dedi.

Investigasi Bersama Kepolisian Filipina

Sebelumnya Polri bersama kepolisian Filipina mengklaim tengah melakukan investigasi terkait kasus jual beli senjata api ilegal yang Anton Gobay.

Dedi ketika itu mengatakan berdasar hasil penyidikan sementara diketahui bahwa Anton membeli senjata api ilegal tersebut untuk kemudian diselundupkan ke Indonesia.

“Semua masih berproses oleh otoritas Kepolisian Filipina dan Tim dari Mabes (Polri) untuk laksanakan joint investigasi kepemilikan senpi illegal,” ujar Dedi kepada wartawan, Kamis (12/1).

Baca Juga: Beli Senpi di Filipina buat Dukung Kelompok OPM, Apa Hubungan Anton Gobay dengan Lukas Enembe?

Anton Gobay ditangkap bersama dua warga Filipina oleh kepolisian Filipina pada Sabtu (7/1). Ketiganya ditangkap atas dugaan transaksi jual beli senjata api.

Dedi menyebut Anton Gobay alias AG membeli 12 pucuk senjata api di Filipina untuk mendukung kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Rinciannya; 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber 5.56 senilai 50 ribu Peso tanpa amunisi dan dua pucuk senpi laras pendek merek Ingram 9mm senilai 45 ribu Peso tanpa amunisi.

"AG mengaku akan membawanya ke Papua untuk mendukung kegiatan organisasi Papua," kata Dedi kepada wartawan, Rabu (11/1).

Berdasar informasi, Anton Gobay memiliki latar belakang profesi sebagai pilot. Sempat beredar foto Anton Gobay bersama beberapa pilot dengan Gubernur Papua Lukas Enembe.

Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol Krishna Murti mengklaim hingga masih mendalami hubungan Anton Gobay dengan Lukas Enembe.

"Hubungannya sedang didalami," ujar Krishna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI