Jatuh Pada Hari Ini, Apa Itu Friday The 13th dan Asal Usul Disebut Tanggal Sial Pemicu Fobia

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 13 Januari 2023 | 12:31 WIB
Jatuh Pada Hari Ini, Apa Itu Friday The 13th dan Asal Usul Disebut Tanggal Sial Pemicu Fobia
Friday The 13th, disebut sebagai tanggal sial. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Asal usul lainnya berasal dari sejarah budaya orang-orang barat. Mereka menghubungkan angka 12 sebagai kelengkapan. Contoh, mulai dari 12 bulan dalam kalender atau 12 hari Natal, hingga 12 dewa Olympus.

Untuk itu, angka 13 dianggap sial dan takhayul semacam ini bahkan sudah tertanam di antara para pemikir terbesar dalam sejarah. Lalu, pemilihan Jumat yang juga disebut hari sial memiliki penjelasan tersendiri.

Pemikiran negatif yang mengaitkan Jumat sebagai hari sial berasal dari teori beragam agama dan budaya. Diantaranya, sejumlah orang Kristen percaya karena itu adalah hari dalam seminggu di mana Yesus disalibkan. 

Peristiwa lainnya yang mendukung teori ini terjadi pada hari Jum'at tanggal 13 Oktober 1307. Saat itu, Raja Prancis Philip IV dibantu oleh prajuritnya menangkap ratusan Ksatria Templar, kelompok agama yang mempertahankan Tanah Suci.

Para tentara yang ditangkap itu dipaksa meludah di kayu salib untuk menyangkal keberadaan Yesus. Selain itu, mereka juga terlibat tindakan homoseksual selama upacara inisiasi hingga mengharuskannya dibakar di tiang pancang di Paris. 

Salah satu prajurit yang dibakar, Jacques de Molay, meneriakkan kutukan di Katedral Notre Dame. Ia mengatakan “Tuhan tahu siapa yang salah dan telah berdosa. Malapetaka akan segera terjadi pada mereka yang telah menghukum mati kita".

Banyaknya bukti negatif itu semakin memperkuat mitos Friday The 13th sebagai hari dan tanggal sial. Takhayul tersebut bertahan sangat lama bahkan sampai muncul kondisi psikologis bernama triskaidekaphobia (phobia dengan angka 13). 

Salah satunya yang mengidap phobia ini adalah komposer besar Austria-Amerika, Arnold Schoenberg. Hal itu membuatnya mengganti penomoran angka 13 dengan notasi "12a" dalam beberapa karyanya. Ia juga dikabarkan takut mati pada usia kelipatan 13 tahun.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

Baca Juga: Tradisi Rebo Wekasan Menurut Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI