Pidato Megawati Dinilai Kasar dan Hina Jokowi, Denny Siregar Nilai Itu Wajar: Pak Presiden Pasti Ngerti

Jum'at, 13 Januari 2023 | 08:23 WIB
Pidato Megawati Dinilai Kasar dan Hina Jokowi, Denny Siregar Nilai Itu Wajar: Pak Presiden Pasti Ngerti
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato dalam acara HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023). (YouTube PDI Perjuangan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pegiat media sosial Denny Siregar menyoroti pidato Megawati Soekarnoputri di peringatan HUT ke-50 PDI Perjuangan. Pasalnya, banyak pihak yang menganggap jika bahasa yang digunakan oleh putri Presiden Soekarno ini terlalu kasar.

Bahkan, Megawati dinilai telah merendahkan Presiden Joko Widodo karena menyebut Jokowi tidak akan ada apa-apanya jika tidak bersama dengan PDI Perjuangan.

Meski banyak yang mengritik pidato pentolan partai berlambang banteng tersebut, Denny Siregar memiliki pandangan yang berbeda.

Produser film Sayap-Sayap Patah ini menyebut jika Megawati merupakan seseorang yang tidak pintar dalam mengarang kata-kata indah. Ia menilai jika ibu dari Puan Maharani memang suka berkata vulgar dan bahkan kurang elegan.

Baca Juga: SBY Tidak Percaya Pemimpin Harus Dipersiapkan Secara Khusus, Sindiran Halus Buat Jokowi?

Profil Denny Siregar (YouTube/COKRO TV)
Profil Denny Siregar (YouTube/COKRO TV)

"Bu Mega setahu saya bukan orang yang pintar mengarang kata-kata indah. Kata-katanya itu selalu straight to the point," kata Denny seperti dikutip Suara.com melalui tayangan kanal YouTube 2045 TV pada Jumat (13/1/2023).

"Kadang bahasanya Bu Mega itu dianggap banyak orang terlalu vulgar, kurang elegan, nggak berkelas," sambungnya.

Meski dinilai melontarkan kata-kata kasar dalam pidatonya, Denny Siregar menyebut jika hal tersebut wajar karena Megawati merupakan 'orang lapangan', sama seperti kader-kader PDI Perjuangan lainnya termasuk Jokowi.

Oleh karena itu, pasti Jokowi bisa memahami tutur kata dan maksud dari Megawati saat berpidato.

"Melihat sejarahnya Bu Mega dan PDI Perjuangan yang dulu di masa Soeharto mereka itu terus dihantam sehingga harus hidup di pinggiran. Jadi bahasa-bahasa seperti itu wajar. Jangan bandingkan dengan bahasa orang di pelabuhan misalnya dengan orang kantoran. Itu beda banget," ujar Denny.

Baca Juga: Dear Bu Mega, Guntur Soekarnoputra Sebut Capres Ideal Tak Harus Keturunan Soekarno: Yang Penting...

"Kalau PDI Perjuangan yang terbiasa hidup dipinggiran pakai istilah-istilah yang banyak orang menganggapnya kasar, ya wajar aja, dan Pak Jokowi pasti ngerti banget itu," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI