Apa Itu Tradisi Brobosan? Dilakukan Keluarga Sebelum Pemakaman Angela Korban Mutilasi

Kamis, 12 Januari 2023 | 17:38 WIB
Apa Itu Tradisi Brobosan? Dilakukan Keluarga Sebelum Pemakaman Angela Korban Mutilasi
Keluarga Angela Hindriati Wahyuningsih melakukan tradisi "brobosan" di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Kamis (12/1/2023). ANTARA/Yogi Rachman
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Angela Hindriati Wahyuningsih (54) menjadi korban pembunuhan dan mutilasi oleh tersangka Ecky Listiantho (34) di Bekasi. Keluarga Angela menggelar misa dan prosesi pemakaman pada Kamis (12/1/2024).

Jenazah Angela dimakamkan dengan ditumpuk menjadi satu dengan mendiang anaknya di TPU Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Sebelum memakamkan Angela, keluarga melaksanakan tradisi 'brobosan' di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Berikut ini penjelasan lengkap terkait tradisi brobosan yang dilakukan oleh keluarga Angela.

Pengertian Tradisi Brobosan

Brobosan merupakan salah satu tradisi Indonesia terkait pemakaman yang berasal dari Jawa. Tradisi ini dilakukan ketika ada keluarga yang meninggal dunia dengan cara berjalan di bawah keranda atau peti jenazah sebelum jenazah tersebut dikebumikan.

Brobosan artinya menerobos yang dalam pelaksanaannya, seseorang secara bergantian sebanyak tiga kali berjalan menunduk di bawah keranda atau peti mati jenazah. Peti mati itu diangkat oleh beberapa orang dengan cukup tinggi.

Brobosan dilakukan mulai dari sebelah kanan, ke sebelah kiri, kemudian ke depan, hingga kembali lagi ke sebelah kanan. Putaran itu dilakukan oleh pihak keluarga dan diawali oleh anggota keluarga laki-laki paling tua.

Awalnya, para tetangga dan kerabat lainnya akan membantu menyiapkan ubo rampe, makanan dalam sesaji atau yang kerap disebut sajen. Setelah ubo rampe selesai disiapkan, selanjutnya disusul dengan pidato dari perwakilan keluarga.

Baca Juga: Suasana Haru Keluarga Korban Mutilasi Bekasi Saat Jalani Tradisi Brobosan

Pidato tersebut pada umumnya berisi ucapan maaf sebagai perwakilan orang yang sudah meninggal. Sang perwakilan keluarga memohonkan maaf jika selama hidup, mendinang pernah memiliki salah. Kemudian, pidato akan diakhiri dengan doa dan trobosan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI